Dana Mengendap di Bank, Jokowi Harus Tegur Bobby Lebih Keras!

Jum'at, 17/09/2021 14:45 WIB
Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution (Detik.com)

Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution (Detik.com)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga mengatakan, wajar jika Presiden Jokowi menegur Walikota Medan Bobby Nasution lantaran ada kesalahan dalam memimpin daerah.

"Teguran yang dilakukan presiden terhadap Bobby Nasution juga beralasan. Sebab, tidak seharusnya dana APBD mengendap di bank," kata Jamiluddin kepada wartawan, Jumat (16/9/2021).

Menurut Jamiluddin, Jokowi seharusnya menegur Bobby Nasution lebih keras. Pasalnya, dengan mengendapnya APBD di bank, akan membuat perekonoman di Medan bisa terus melambat.

"Kasus mengendapnya APBD di bank bukan lagi rahasia. Bahkan kesannya hal itu seolah bukan suatu pelanggaran. Karena itu, presiden juga harus menegur keras semua kementerian, gubernur, bupati dan walikota yang melakukan hal yang sama," ujarnya.

Menurut Jamiluddin, hal itu perlu dilakulan agar keadilan ditegakkan. Sebab tidak selayaknya APBN dan APBD diendapkan di bank.

"Dengan begitu, pelanggaran semacam itu dapat diatasi," tandasnya.

Sebelumnya, Jokowi menegur semua kepala daerah di Sumatera Utara terkait serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang rendah.

Menurutnya, APBD daerah-daerah di Sumut malah lebih banyak yang mengendap di bank.

Bahkan, Jokowi secara spesifik menyebut serapan APBD Kota Medan. Saat ini, APBD Kota Medan yang mengendap di bank sebesar Rp 1,8 triliun.

"Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," ujar Jokowi saat rapat bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan, Kamis (16/9/2021).

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar