Bernada Kritik, 85 Muralis Menangkan Lomba Mural Dibungkam

Kamis, 16/09/2021 17:20 WIB
Mural kritik terhadap Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu sempat viral (Foto: Istimewa)

Mural kritik terhadap Presiden Jokowi yang beberapa waktu lalu sempat viral (Foto: Istimewa)

Yogyakarta, law-justice.co - Gejayan Memanggil mengumukan pemenang lomba Mural Dibungkam. Adapun sebanyak 85 dari total ratusan karya dan muralis ditunjuk sebagai juara. Pengumuman itu bertepatan dengan Hari Demokrasi Internasional 15 September.

"Kita tunjuk 85 dari 120an karya yang dari Yogyakarta, Jakarta, Denpasar, Banjarmasin, Medan, Tangerang, Karawang, bahkan kota-kota di Papua," kata Mimin Muralis (bukan nama sebenarnya), selaku Humas Gejayan Memanggil untuk Lomba Mural Dibungkam, Rabu (15/9/2021).

Humas Gejayan Memanggil, Mimin Muralis (bukan nama sebenarnya) mengatakan puluhan pemenang terbagi ke dalam 14 kategori berbeda.

Ke-14 kategori itu, yakni Paling Memanggil, Paling Nekat, Paling Bisaan, Paling Misterius, Paling Teatrikal, Paling Nyentil, Paling Strategis, Paling Berwarna, Paling Mengusik, Paling Suka Begadang, Paling Hits, Paling Keras Kepala, dan Favorit.

Jumlah karya pemenang berbeda di tiap kategori. Kecuali untuk yang terfavorif hanya dipilih satu saja. Yakni, mural bikinan @tuvarepstreetwall dari Karawang, Jawa Barat.

Mimin berujar, mural terfavorit ini dipilih dengan pertimbangan mempunyai dampak besar terhadap dinamika daerah tempat karya itu berada. Karya @tuvarepstreetwall, lanjutnya, bahkan sampai memantik pemerintah daerah setempat untuk menyelenggarakan kompetisi mural.

Beberapa kategori nyeleneh seperti Paling Suka Begadang dipilih dari karya terbaik yang dibuat saat masyarakat terlelap. Kemudian, Paling Nekat karena ditorehkan di ruang publik yang rawan kena ciduk aparat.

"Ada itu yang karyanya mungkin secara seni biasa, tapi dia berani di tempat-tempat seperti itu. Lalu ada yang tiap malam turun ke jalan. Kita tidak menyerukan, kita tidak menghasut mereka untuk membuat. Tapi kesadaran mereka," ucapnya.

Karya yang paling kritis masuk ke dalam kategori Paling Nyentil. Paling Hits adalah yang diangkat oleh media dan dipilih sebagai headline. Sedangkan Paling Ngusik merupakan karya peserta yang membuat aparat gatal menghapusnya.

Beberapa partisipan, kata Mimin, ada yang sampai didatangi aparat atau setidaknya masuk daftar pencarian orang. Salah satunya adalah Bamsuck yang sempat menggoreskan cat pilox untuk mural di bawah Jembatan Kleringan Kewek, Danurejan, Kota Yogyakarta, Agustus lalu.

"Bamsuck itu paling dicari, karena terus melawan (dengan mural) dan vandal juga. Makanya kita masukkan (pemenang) kategori Paling Keras Kepala," imbuh Mimin.

Seluruh karya pemenang Lomba Mural Dibungkam ini diumumkan via akun Instagram @gejayanmemanggil hari ini bertepatan dengan Hari Demokrasi Internasional yang diperingati setiap 15 September setiap tahun.

Karya terkumpul berasal dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Bogor, Tangerang, Medan, Denpasar, Banjarmasin, kota-kota di Papua, dan masih banyak lagi.

Seluruh pemenang berhak mendapatkan merchandise berupa sandang dari Gejayan Memanggil. Termasuk, donasi beraneka macam barang, mulai dari produk pertanian, bantuan pangan, voucher belanja, hingga fashion dari mereka yang simpati terhadap lomba satire ini.

Dari pihak panitia sendiri secara simbolis turut memasang sebuah piagam penghargaan di dua titik, yakni tembok bawah Jembatan Kewek dan Perempatan Tukangan di Kota Yogyakarta.
Piagam, kata Mimin, merupakan simbol apresiasi terhadap tembok sebagai medium sekaligus saksi perjalanan memekikkan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah. Pula, sebagai wujud perlawanan kepada aparat yang kian represif, termasuk untuk coretan-coretan kritis di dinding.

"Kita pilih di dua lokasi itu karena banyak dimural, dihapus, dimural, dihapus, dan itu menjadi hal yang paling sakral. Dan kami tahu piagam itu akan diamankan oleh aparat karena mengusik dan jadi musuh. Ketika diambil, itu menandakan isi piagam itu, kemunduran demokrasi kita " pungkasnya.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar