Luhut Makin Tajir, Selama Pandemi Kekayaannya Nambah Rp 67 Miliar

Jakarta, law-justice.co - Berdasarkan catatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta kekayaan para pejabat negara meningkat sejak pandemi Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19 atau periode 2019-2020.

“Kita amati juga selama pandemi, setahun terakhir ini secara umum harta penyelenggara negara bertambah 70,3 persen,” ujar Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan dalam webinar di YouTube KPK.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan merupakan salah seorang pejabat negara yang harta kekayaanya meningkat. Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta Luhut pada Desember 2019 adalah Rp677,440 miliar.

Kemudian di akhir 2020 menjadi Rp745,188 miliar, artinya harta kekayaan Purnawirawan Jenderal TNI itu melonjak hingga Rp67 miliar. Tanah, dan bangunan menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp244,019 miliar.

Harta lainnya Rp207,126 miliar, kas dan setara kas Rp194,009 miliar, dan surat berharga Rp106,164 miliar. Sementara, koleksi kendaraannya tidak ada perubahan dari tahun sebelumnya, yakni 3 unit mobil, dan 2 unit motor.

Secara total nilai kendaraan di dalam garasinya Rp2,485 miliar. Mobil termahalnya adalah Lexus LS 460 matik lansiran 2016 seharga Rp1,5 miliar, dan Toyota Alphard tipe tertinggi atau 3.5 Q matik buatan 2016 seharga Rp900 juta.

Meski tergolong tajir, namun Luhut yang merupakan pengusaha atau pemilik PT Toba Sejahtera itu masih menyimpan mobil harga terjangkau, yaitu Isuzu Panther tipe LM buatan 2006. MPV peminum solar itu ditaksir seharga Rp60 juta.