Motif Penyerangan Pos Koramil di Papua: KKB Gerah dengan Kehadiran TNI

Selasa, 07/09/2021 07:52 WIB
Satuan Yonif Raider 762/VYS dan anggota Kodim 1809/Maybrat berhasil menangkap dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terduga pelaku pembunuhan empat anggota TNI di Kampung Kisor, Maybrat, Papua Barat, Kamis sore (2/9/2021). (Kodam Kasuari)

Satuan Yonif Raider 762/VYS dan anggota Kodim 1809/Maybrat berhasil menangkap dua anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terduga pelaku pembunuhan empat anggota TNI di Kampung Kisor, Maybrat, Papua Barat, Kamis sore (2/9/2021). (Kodam Kasuari)

Jakarta, law-justice.co - Kapendam XVIII Kasuari, Kolonel Hendra Pesireron menyatakan bahwa motif para pelaku penyerangan Pos Koramil Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat karena gerah dengan kehadiran TNI.

Aksi penyerangan itu terjadi pada pekan lalu. Penyerangan secara tiba-tiba oleh kelompok separatis itu mengakibatkan empat prajurit TNI gugur.

"Mereka gerah dengan kehadiran TNI," kata Hendra saat dikonfirmasi, Senin (6/9).

Apalagi, kata Hendra, kehadiran prajurit TNI di sana itu disambut baik oleh masyarakat setempat. Sehingga diduga ini memicu aksi penyerangan dari kelompok separatis tersebut.

"Mendapat sambutan hangat dan positif dari masyarakat dan yang sudah berbuat untuk masyarakat," ucap Hendra.

Terkait aksi penyerangan ini, sebanyak tiga orang pelaku sudah berhasil ditangkap. Di sisi lain, masih ada sekitar 20 pelaku lain yang masih dalam upaya pengejaran.

"Ada satu lagi, jadi total tiga pelaku," kata Hendra.

Aksi penyerangan itu mengakibatkan empat prajurit TNI tewas. Mereka adalah Lettu Chb Dirman (Danposramil), Serda Ambrosius, Praka Dirham dan Pratu Zul Ansari.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) telah mengakui dan menyatakan bertanggung jawab atas penyerangan Pos Koramil tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyebut operasi pembunuhan itu memang direncanakan dan diperintahkan oleh Panglima Kodap IV, Sorong Raya.

"TPNPB bertanggung jawab atas penyerangan ini," kata Sebby dalam keterangan resmi, Kamis (2/9).

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar