AS Didera `Tsunami Covid`, Krisis Oksigen Makin Meluas

Senin, 30/08/2021 19:25 WIB
Petugas Medis AS (Net)

Petugas Medis AS (Net)

New York, Amerika Serikat, law-justice.co - Amerika Serikat (AS) mungkin kini menghadapi risiko `tsunami` Covid-19. Memang tak sebesar India, yang sempat menyentuh 400.000 sehari, namun kasus baru hampir menyentuh 200.000.

Ini terjadi Jumat lalu, saat otoritas melaporkan ada 191.165 penderita Covid-19 baru. Hal itu seperti mengulang ramalan ahli virus menular AS Anthony Faucy, awal Agustus.


"Ingat, hanya beberapa bulan yang lalu, kami mengalami sekitar 10.000 kasus sehari," kata Fauci dalam sebuah wawancara dikutip dari The Hill kala itu.

"Saya pikir ada kemungkinan akan berakhir di suatu tempat antara 100.000 dan 200.000 kasus."

Kasus Covid-19 AS memang sedang tinggi-tingginya. Ini akibat varian Delta yang masuk ke negeri Paman Sam.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di AS per 27 Agustus 2021 adalah 38.158.495 orang. Jumlah ini hampir sama dengan populasi Kanada.

Dalam sepekan terakhir, rata-rata pasien positif corona bertambah 153.326 orang dalam sehari. Ini jauh lebih tinggi dari rerata tujuh hari sebelumnya yaitu 140.839 orang setiap harinya.

Jumlah kasus aktif corona pun semakin bertambah. Kasus aktif adalah pasien yang masih dalam perawatan, baik di fasilitas kesehatan maupun secara mandiri.

Per 29 Agustus 2021, Worldometer melaporkan jumlah kasus aktif corona di AS adalah 8.184.348 orang. Ini adalah yang tertinggi sejak 15 Januari 2021.

Data US Department of Health and Human Services menyebut tingkat keterisian di ruang rawat intensif mencapai 95% di Negara Bagian Alabama, Florida, dan Georgia. Sementara negara bagian dengan jumlah kasus aktif tertinggi adalah Florida, dan Texas di urutan kedua.

Negara Bagian California, Florida, dan Texas menyumbang sekitar 32% dari total kasus nasional. Ini masalah baru muncul, menyebabkan oksigen menjadi kritis di negara -negara itu.

Permintaan pasokan oksigen dan rumah sakit tidak berimbang. "Ini situasi yang sangat kritis," katanya dikutip CNN International.

Seorang dokter di Florida juga mengatakan banyak orang sekarat dan butuh oksigen. "Sayangnya, di babak ini mereka bisa `mati lebih cepat`," ujar dr Ahmed Elhaddad.

Meski 52,1% populasi nasional sudah divaksinasi, namun kasus tinggi di wilayah selatan karena banyaknya warga yang enggan disuntik vaksin. AS tidak mewajibkan vaksinasi ke warga.

Sementara itu tingkat kematian di AS juga naik seiring dengan kenaikan kasus ini. Sebanyak 14 negara bagian bahkan mengalami kenaikan 50% seminggu terakhir.

Alabama menjadi negara bagian yang paling terpukul dalam lonjakan kematian ini. Trailer bahkan digunakan untuk menampung mayat. Setidaknya sudah ada dua dari empat trailer berpendingin yang dipakai rumah sakit untuk pertama kali sejak pandemi.

"Kami memiliki cukup banyak orang yang sekarat ... sehingga tidak ada ruang untuk meletakkan mayat-mayat ini," kata kata petugas negara bagian Dr Scott Harris.

"Kami benar-benar berada dalam situasi krisis. ... Saya tidak tahu berapa lama lagi kami akan bisa melakukan ini."

AS masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak dunia. Di mana, mengutip Worldometers, ada total 39.665.515 kasus Covid-19.

Kasus aktif sebanyak 8.183.647. Sementara kematian total tercatat 654.689.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar