Isu Masalah Kesehatan Menguat, Korea Utara Cari Pengganti Kim Jong Un

Minggu, 29/08/2021 13:38 WIB
70% Warga Korut Ketahuan Nonton Drakor, Ini Hukuman Berat Kim Jong Un! (Kompas.com).

70% Warga Korut Ketahuan Nonton Drakor, Ini Hukuman Berat Kim Jong Un! (Kompas.com).

Jakarta, law-justice.co - Korea Utara dikabarkan tengah berburu pengganti sang pemimpin, Kim Jong Un. Kabar pencarian penerus Kim Jong Un muncul di tengah kekhawatiran menurunnya kesehatan pemimpin Korea Utara itu setelah berat badannya turun secara tiba-tiba.

Seperti melansir detik.com, Minggu (29/8/2021), pejabat senior Partai Buruh, Jo Yong Won yang baru-baru ini mendapatkan peran wakil kepemimpinan baru lah yang disebut didapuk untuk mencari suksesor Kim Jong Un.

Seorang pakar Korea Utara, Michael Madden, menyebut sosok misterius Jo Yong Won sebagai `kingmaker`, yang akan menyiapkan `Kim` selanjutnya.

"Kita dapat mengatakan bahwa mungkin Kim Jong-un menetapkan Jo Yong-won sebagai kingmaker - sebagai orang untuk membantu membimbing dan mengarahkan penerus turun temurun," kata Pengawas Kepemimpinan Korea Utara, afiliasi dari pengawas 38 Utara itu.

"Mereka pasti membuat keputusan itu dengan memperhatikan transisi," imbuh Madden.

Madden berpendapat, keputusan untuk mencari penerus Kim Jong Un ini dilakukan dengan memperhatikan transisi potensial, dengan pandangan bahwa pemimpinnya mungkin tidak mampu lagi diperbaiki atau mungkin mati.

Madden pun mencontohkan langkah serupa yang dilakukan ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menjelang akhir hayatnya. Pada tahun 2007, Kim Jong Il mengalami TIA (serangan iskemik transien) atau stroke kecil.

"Masalah kesehatannya menjadi agak genting dan dia milai bersiap untuk suksesi turun temurun. Jadi pada dasarnya mempercayakan kepada 5 atau 6 orang yang kesetiaan dan ambisinya tidak perlu dia pertanyakan untuk dijadikan wali," kata Madden.

Wali ini adalah orang-orang yang mengambil portofolio kebijakan yang sangat besar dan sensitif. "Ini adalah orang-orang yang membuat transisi dari Kim Jong-il ke Kim Jong-un seefektif sebelumnya. Mereka semua mengawal Kim Jong-un melalui hari-hari awal itu," ujarnya.

Desas-desus memburuknya kesehatan Kim Jong Un memang terus bergulir bagai bola salju. Apalagi, desas-desus itu diiringi berbagai bukti yang secara tidak langsung menunjukkan penurunan kesehatan Kim Jong Un.

Kim Jong Un terlihat tampak lebih kurus. Dia disebut kehilangan lebih dari 18 kg pada Juli lalu. Belum lagi, foto Kim Jong Un menggunakan perban kecil di kepala juga sempat beredar. Meski demikian, menurut Madden, hal itu belum tentu menunjukkan menurunnya kesehatan Kim Jong Un.

"Apa yang paling mungkin kita lihat adalah bahwa dia memilih untuk menurunkan berat badannya sendiri seperti alasan orang-orang di seluruh dunia yang mengalami obesitas menurunkan berat badan. Ini lebih baik untuk sistem kardiovaskularnya," kata Madden.

Madden juga menilai promosi Jo Yong Won lebih berkaitan dengan menciptakan kambing hitam yang dapat disalahkan jika Korea Utara tidak dapat menyelesaikan krisis pangannya yang melumpuhkan, atau mengatasi pemberontakan di jajaran partai.

"Ketika Anda seorang politisi dan ada masalah, Anda membutuhkan seseorang untuk disalahkan," kata Madden.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar