Warning AS ! Ada Ancaman Serangan Mematikan di Afganistan

Minggu, 29/08/2021 10:12 WIB
Warning Biden! Ada Ancaman Serangan Mematikan di Afganistan foto CNBC

Warning Biden! Ada Ancaman Serangan Mematikan di Afganistan foto CNBC

law-justice.co - Warning yang telah di keluarkan Biden,  Ada Ancaman Serangan Mematikan di Afganistan tidak bisa dianggap sebagai gertakan saja.  

Amerika Serikat (AS) kembali memberi warning soal Afghanistan. Negeri itu menyebut ada ancaman baru yang mematikan, yang masih menargetkan bandara internasional di ibu kota Kabul.

Juru Bicara Pentagon, John Kirby yakin dengan bahaya itu. "Spesifik dan kredibel," tegasnya dikutip dari Reuters, Sabtu (28/8/2021).

Serangan militan bisa terjadi lagi saat pasukan Amerika Serikat (AS) menarik diri dari Bandara Kabul. Peringatan itu diucapkan Presiden Joe Biden pada Sabtu 

Biden yang mengutip pernyataan komandan militer mengatakan serangan kemungkinan besar terjadi dalam 24-36 jam ke depan. Situasi di lapangan tetap ‘sangat berbahaya’, kata dia, dikutip Reuters, Minggu (29/8/2021).

Pihak AS mengatakan telah membunuh dua orang gerilawan yang merencanakan serangan di Afghanistan setelah sebuah bim bunuh diri meledak di luar bandara pada hari Kamis lalu.

Ledakan pada Kamis itu (26/8/2021), menewaskan menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara AS. Kejadian itu disebut paling mematikan bagi anggota layanan AS di Afghanistan selama satu dekade.

Biden menegaskan akan memburu para pelaku serangan. “Kami akan terus memburu siapapun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayarnya,” jelas Biden.

Di sisi lain, Taliban juga mengutuk serangan pesawat tanpa awak AS pada Sabtu malam. Kejadian itu terjadi di Provinsi Nangarhar yang berada di bagian timur dan berbatasan dengan Pakistan.

Kepada Reuters, Juru Bicara Taliban mengatakan AS seharusnya memberitahu pihaknya saat melakukan serangan udara. Sebab jelas serangan terjadi di wilayah Afghanistan.

“Amerika harusnya memberitahu kami sebelum melakukan serangan udara, itu jelas ada di wilayah Afghanistan,” ucap Juru Bicara Taliban. Dalam serangan tersebut, dua wanita dan seorang anak terluka.

Taliban juga mengklaim telah melakukan penangkapan terhadap beberapa tersangka yang terlibat dalam ledakan di bandara.

Menurut juru bicara Zabihullah Mujahid, Talibab akan mengambil alih segera bandara sesaat setelah pasukan AS. Kabinet penuh juga akan segera diumumkan dalam beberapa hari mendatang.


Dia mengatakan Taliban telah menunjuk kepala gubernur dan kepala polisi di hampir seluruh 34 provinsi kecuali satu wilayah. Para pejabat itu akan bekerja untuk memecahkan masalah ekonomi negara.

Menurut seorang pejabat AS pada hari Sabtu masih ada sekitar 4.000 tentara tersisa di bandara, turun dari 5.800 tentara pada puncak evakuasi. Juru bicara Pentagon John Kirby mengonfirmasi penarikan personil telah dilakukan tapi enggan menyebut jumlah anggota yang masih tertahan di Afghanistan.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar