Yunarto Wijaya: Pembungkaman Terhadap Mural Itu Ketololan!

Sabtu, 28/08/2021 10:55 WIB
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. (pikiranrakyat).

Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya. (pikiranrakyat).

Jakarta, law-justice.co - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengomentari terkait maraknya penghapusan dan bahkan pengejaran terhadap pembuat mural oleh aparat.

Yunarto pun mengkritik tajam terhadap aksi pembungkaman itu. Ia menilai hal tersebut merupakan suatu bentuk ketololan.

Pria yang akrab disapa Mas Toto ini pun menyinggung pula soal kebijakan yang kontroversial di DKI Jakarta.

"Pembungkaman terhadap mural itu sebuah ketololan, begitu pula upaya pembatalan hak warga DKI utk mendapat keterangan terkait kebijakan yg kontroversial ditengah covid lewat lobby2 politik ada kekuatan di parlemen... Itu apa namanya kalo bukan oligarki biadab?" kata Yunarto dalam cuitannya di Twitter, Sabtu (28/8/2021).

Sebelumnya, langkah pemerintah dan aparat menghapus mural bernada kritik di sejumlah daerah justru membuat pegiat street art makin getol untuk membuat karya di tembok jalanan.

Belakangan, mural yang menyindir pemerintah juga muncul di jantung Ibu Kota.

Mural itu tepatnya berada di kelurahan Kebon Kacang 30, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, tak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia.

Mural dengan cat hitam dan putih sepanjang enam meter itu dilukis di tembok pembatas lahan kosong. Mural tersebut menampilkan gambar dua televisi yang berdampingan.

Gambar televisi pertama bertuliskan "Yang bisa dipercaya dari TV cuma Adzan", sedangkan televisi kedua bertuliskan "Kami lapar Tuhan".

Pembuat Mural Diburu

Tak lupa juga ketika aparat kepolisian disebut sempat mencari pelaku mural yang menggambarkan wajah mirip Presiden Joko Widodo dengan tulisan "404: Not Found" di Batuceper, Kota Tangerang.

Bahkan baru-baru ini, Polrestabes Bandung mencari pembuat mural sosok mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sempat terpampang di jembatan layang atau fly over Pasupati.

Mural sosok pria mirip Jokowi muncul di fly over Pasupati Bandung, pada Rabu (25/8). Namun, malam harinya, mural tersebut dihapus petugas.

"Kita nanti cari siapa yang membuatnya. Kita lakukan penyelidikan supaya yang melukis itu bisa ditanya apa maksudnya gambar-gambar seperti itu," kata Rudi kepada wartawan, Kamis (26/8).

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar