Cerita dr.Gunawan, Dokter Penyelamat Deddy Corbuzier dari Kematian

Selasa, 24/08/2021 18:25 WIB
dr.Gunawan di acara podcast Deddy Corbuzier (Net)

dr.Gunawan di acara podcast Deddy Corbuzier (Net)

Jakarta, law-justice.co - Nama dr. Gunawan mendadak viral setelah tampil di podcast Deddy Corbuzier. Dokter spesialis penyakit dalam itu ternyata asli Ponorogo, Jawa Timur.


Selain dikenal sebagai dokter yang dermawan karena sering membantu pasien, Gunawan juga telah menyelamatkan Deddy dari badai sitokin, salah satu fase COVID-19 yang dialami beberapa pasien.


Rupanya, dokter yang setiap hari bekerja di Rumah Sakit Medistra Jakarta itu asli Ponorogo. Gunawan lahir di Bumi Reog pada Tahun 1981 dari pasangan Untung dan Endang Wahyuni.


Dia pernah mengenyam pendidikan di SMPN 1 dan SMAN 1 Ponorogo. "Lulus dari SMAN 1 Ponorogo Tahun 2000. Anak dari pemilik Gunawan Motor," ujar wali kelas dr Gunawan saat kelas 3 SMA, Sri Utomo Budi, Selasa (24/8/2021).


Utomo menyebut, saat sekolah dulu, Gunawan adalah sosok yang sangat sederhana. Walaupun dari kalangan atas, dia tidak pernah membedakan pertemanan. "Saya lihat sendiri kok bagaimana dia bergaul dengan temannya. Tidak memilih, mau kalangan atas atau bagaimana," ungkap dia.


Menurut Utomo, Gunawan juga patuh terhadap para guru. Gunawan juga salah satu siswa berprestasi yang dimiliki SMAN 1 Ponorogo pada saat itu. "Juara kelas selalu dipegang. Hingga mendapatkan tiket ke UI (Universitas Indonesia) jurusan kedokteran jalur PMDK zaman itu. Jalur tanpa tes," tegasnya.


Seingat Utomo, saat itu yang seangkatan, yang diterima tanpa tes di fakultas kedokteran hanya Gunawan.


Perihal kedermawanan pada diri Gunawan, Utomo juga mengakuinya. Semua acara SMAN 1 Ponorogo saat itu, pasti disponsori oleh Gunawan Motor. "Pernah juga temannya tidak bisa bayar SPP. Dialah yang diam-diam membayar. Atau temannya kekurangan apa pun pasti ditolong," sambung guru matematika tersebut.


Sehingga ketika Gunawan muncul di Podcast Deddy Corbuzier, para guru di SMAN 1 Ponorogo sudah tidak kaget. "Jadi waktu baca di komentar salah satu Instagram memojokkan dokter Gunawan mungkin yang karena tidak tahu," tambah guru yang telah mengabdi di SMAN 1 Ponorogo selama 32 tahun itu.


Di sisi lain, kenangan yang diingat oleh guru di SMAN 1 Ponorogo adalah ketika salah satu guru menyuruh membelikan rokok di warung, Gunawan tidak menolak. "Saya juga heran lo waktu itu. Kok mau ya disuruh. Padahal ya dia anak orang kaya, juga pintar," terangnya.


Utomo mempunyai kenangan waktu Tahun 2003, saat dia sempat bertemu dengan Gunawan. Saat itu Gunawan bercerita bahwa semester 1 saat kuliah mendapat mata kuliah matematika kalkulus integral. "Saya tanya ke dia, kok ada kalkulus integral. Apa hubungannya? Itu yang belum terjawab. Mungkin kalau ketemu saya bakal tagih jawabannya," paparnya.


Utomo berharap, semua siswa bisa mencontoh Gunawan. "Saya pikir salah satunya dr Gunawan tawaduk kepada guru. Tidak ada guru yang mendoakan jelek, pasti bagus. Nah keberhasilannya bisa jadi itu faktor x-nya," tambah dia.


Sementara salah satu teman seangkatan dr Gunawan saat di SMAN 1 Ponorogo, Adri Timor Wijayanto, mengatakan bahwa dr Gunawan adalah sosok yang sederhana dan menonjol. "Tidak membedakan teman. Dia memang dari kalangan kaya, tapi istilahnya grapyak (mudah bergaul) sama siapapun," jelasnya.


Adri mengaku bahwa teman-teman seangkatan memanggilnya Gunawan Basket. Sebab dalam satu angkatan nama Gunawan sangat banyak. "Nah dia hobinya main basket. Makanya dibilang Gunawan yang mana. Gunawan Basket," pungkasnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar