Disebut Halu Calonkan Diri Jadi Cawapres, Novel Tantang Lembaga Survei

Senin, 23/08/2021 20:40 WIB
Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin (MusliModerat)

Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin (MusliModerat)

Jakarta, law-justice.co - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin menjawab soal adanya keraguan terhadap dirinya yang mengaku siap mendampingi Anies Baswedan menjadi calon Wakil Presiden untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.


Novel memastikan bahwa, masa 212 bukanlah sebuah halusinasi. Karena menurut Novel, masa 212 adalah karunia Allah SWT yang terbesar untuk Indonesia semenjak dunia dan manusia diciptakan, baru ada masa bisa berkumpul sampai sebanyak kurang lebih 23 juta pada 2018 lalu.

Aksi 212 merupakan aksi bela Islam yang terjadi berjilid-jilid. Novel mengaku sebagai salah satu orang yang melaporkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Polisi atas penistaan agama.

"Dan masa 212 bisa membuat sejarah penjemputan penumpang terbanyak di dunia yaitu penjemputan IB (Imam Besar) HRS (Habib Rizieq Shihab) dan belum ada sejarahnya juga," ujar Novel, Senin (23/8/2021).

Novel pun menanggapi santai adanya pihak yang menganggap bahwa dirinya hanya berhalusinasi menjadi calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan Anies Baswedan.

"Ingat bahwa Jokowi bukan dari ketum partai dan juga KH Ma`ruf Amin bukan orang partai, dan saya dkk di ACTA pernah deklarasi PS (Prabowo Subianto)-UAS (Ustaz Abdul Somad) dan kami tahu banget bahwa UAS bukan orang partai juga," kata Novel.

Akan tetapi kata Novel, konsep umara-ulama yang diemban ACTA dicaplok oleh kubu Jokowi yang dianggap panik hingga akhirnya Maruf Amin dipinang sebagai pendamping.

"Dan ternyata hanya untuk meraih masa dan ternyata sampai hari ini hanya menjadi pajangan dinding pemanis bingkai semata sekalinya bicara pakai dalil sesuai pesanan pemodal," kata Novel.


Novel pun mempersilakan lembaga-lembaga survei yang meragukannya dapat mengambil sample terhadap masa 212 untuk dihadapkan namanya dengan nama calon lainnya.

"Kalau mau ambil sample suara di masa 212 maka saya siap dihadapkan dengan nama pencapresan kubu penguasa yang masuk di lembaga-lembaga survei maka saya yakin Insya Allah suara saya yang tertinggi," pungkas Novel.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar