Juara Olimpiade Tokyo 2020 Jual Medali Demi Menyelamatkan Nyawa Bayi

Minggu, 22/08/2021 00:49 WIB
 Atlet Polandia Maria Andrejczyk menapatkan medali perak untuk lempar lembing putri pada Olimpiade Tokyo 2020(JAVIER SORIANO)

Atlet Polandia Maria Andrejczyk menapatkan medali perak untuk lempar lembing putri pada Olimpiade Tokyo 2020(JAVIER SORIANO)

law-justice.co -  

Menjadi juara dan mendapatkan mendali di Olimpiade adala tidak semua orang bisa mendapatkannya . Seorang atlet mendapatkannya dengan perjuangan yang tak mudah. Namun ada seorang atlet Polandia setelah mendapatkannya bersedia melepaskannya demi membantu seorang bayi yang terancam nyawanya.

Nilai medali olimpiade mungkin tak bisa diukur secara materi. Sebab, , itu tak menghalangi niat pelempar lembing asal Polandia, Maria Andrejczyk, untuk melelang medali perak yang ia dapatkan di Olimpiade Tokyo 2020. Tapi jangan salah, ia melelangnya demi tujuan mulia, yaitu demi menyelematkan nyawa seorang bayi.

Pada Senin (16/8/2021) lalu, ia mengumumkan bahwa ia telah melampaui target penggalangan dananya. Kendati demikian, ia tetap bisa menyimpan medali peraknya berkat donornya itu. Sebelumnya, Andrejczyk mengumumkan pelelangan medali itu di media sosial Facebook pada 11 Agustus lalu, lima hari setelah berhasil meraih medali perak dalam lempar lembing. Ia menuliskan bahwa ia melakukannya untuk menggalang dana bagi Miloszek Malysa, seorang anak berusia delapan bulan yang membutuhkan dana untuk berangkat ke Stanford University di California dari Polandia guna melakukan operasi jantung.

Namun, ia paham bahwa melelang medalinya adalah pilihan terbaik setelah membaca permohonan daring dari orangtua Malysa. "Miloszek mengalami penyakit jantung serius, dan ia butuh operasi,” tulis Andrejczyk. "Ia juga mendapat dukungan dari Kubus, seorang anak yang tak selamat, namun orang-orang baik mendonasikan dananya pada Miloszek.

Dan ini membuat aku ingin membantu. Baginya lah aku melelang medali perak olimpiade ini,” tambahnya. Andrejczyk juga menulis bahwa Malysa membutuhkan sekitar 385.000 dolar AS atau sekitar Rp 5,57 miliar untuk menanggung biaya transportasi dan perawatan kesehatannya. Lalu, ia menuliskan bahwa setengah dari biaya tersebut telah dipenuhi oleh penggalangan dana yang dilakukan oleh keluarga Malysa.

Karena itu, tujuannya dan ibu Malysa adalah menggalang separuh dana lagi dari pelelangan medali tersebut. Atlet berusia 25 tahun itu memang diketahui sebagai seorang penyintas kanker. Sebuah pemeriksaan sinar-X sinus pada 2018 silam mengungkapkan bahwa ia menderita osteosarcoma, sejenis kanker yang terbentuk di sel-sel yang membentuk tulang. Ia membutuhkan operasi, meski tidak membutuhkan kemoterapi, dan dapat memulai kembali pelatihan untuk Olimpiade Tokyo pada 2019.

Sebelumnya, ia sempat berkompetisi di Olimpiade Rio pada 2016, di mana dia berhasil finish dua sentimeter dari podium dan menduduki posisi keempat. Ia pulih tepat waktu untuk berkompetisi di Tokyo, di mana lemparannya sejauh 64,61 meter membuatnya mendapatkan medali perak pada 6 Agustus lalu, tepat di belakang peraih medali emas China, Shiying Liu (66,34 meter).

Meski ia menghargai pencapaiannya, ia memutuskan bahwa melelang medali itu lebih berharga daripada menyimpannya sendiri. "Nilai nyata medali ini selalu ada dalam hati,” kata Malysa, dikutip dari Times of London. "Medali hanyalah sebuah objek, namun ia bisa sangat bernilai bagi orang lain. Medali ini dapat menyelamatkan nyawa orang lain, lebih baik daripada tertimbun debu di lemari. Karena itulah, aku melelangnya untuk menolong anak yang sakit,” ujarnya.

Tetap menerima medalinya Pada Senin lalu, Andrejczyk mengumumkan bahwa pelelangan ditutup. Sebuah chain convenience store Polandia, Zabka, memenangkan lelang tersebut. "Kami sudah memiliki pemenangnya! Pada hari Jumat, aku menerima informasi yang luar biasa ini, dan dengan fakta bahwa dana telah terkumpil lebih dari setengah dana awal di akun Miloszek.

Aku memutuskan untuk mengakhiri lelang sehingga Miloszek akan menerima uang itu sesegera mungkin dan dapat terbang ke Amerika Serikat,” tulisnya. "Pemenangnya, juga sekaligus perusahaan yang akan selalu kami kenang, adalah perusahaan Zabka," tambahnya. Zabka pun mengkonfirmasi bahwa mereka lah yang mendapatkan lelang tersebut dalam sebuah pesan Facebook yang berbunyi: "Kami tergerak oleh sikap yang indah dan sangat mulia yang dibuat oleh Andrejczyk ini,” tulis Zabka. Zabka pun menolak menerima medali perak itu. "Kami juga memutuskan bahwa medali perak dari Tokyo itu akan tetap ada di tangan Nona Maria,” tulisnya.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar