Presiden Afghanistan Tinggalkan Kabul, Taliban Sebut Perang Berakhir

Senin, 16/08/2021 10:57 WIB
Milisi Taliban (AFP)

Milisi Taliban (AFP)

Jakarta, law-justice.co - Kelompok Taliban menyatakan perang telah berakhir usai para petempurnya mengambil alih Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul.

Presiden Ashraf Ghani diketahui meninggalkan Kabul pada Minggu (15/8) waktu setempat saat Taliban mulai memasuki ibu kota Afghanistan itu.

Seperti melansir detik.com, Senin (16/8/2021), Presiden Ghani dalam pernyataannya mengklaim dirinya meninggalkan Kabul demi menghindari pertumpahan darah. Sementara ratusan warga Afghanistan membanjiri bandara Kabul dalam upaya meninggalkan negaranya.

Negara-negara Barat berupaya keras mengevakuasi para diplomat dan warga mereka dari negara tersebut.

"Hari ini adalah hari besar bagi rakyat Afghanistan dan para mujahidin. Mereka telah menyaksikan buah dari upaya dan pengorbanan mereka selama 20 tahun," ucap juru bicara kantor politik Taliban, Mohammad Naeem.

"Alhamdulillah, perang telah berakhir di negara ini," tegas Naeem.

Lebih lanjut dinyatakan Naeem bahwa jenis dan bentuk rezim baru di Afghanistan akan segera dijelaskan kepada publik. Dia menambahkan bahwa Taliban tidak ingin hidup dalam isolasi dan menyerukan hubungan internasional yang damai.

"Kami telah mencapai apa yang kami cari, yakni kebebasan negara kami dan kemerdekaan bagi rakyat kami," ucapnya.

"Kami tidak akan membiarkan siapapun memanfaatkan tanah kami untuk menargetkan siapapun, dan kami tidak ingin menyakiti yang lain," imbuh Naeem.

Banyak warga Afghanistan khawatir jika Taliban akan kembali menerapkan praktik-praktik sarat kekerasan dalam memberlakukan syariah Islam. Selama kepemimpinan Taliban tahun 1996-2001 silam, kaum wanita tidak bisa bekerja dan hukuman seperti rajam, cambuk dan hukuman gantung diberlakukan.

Dalam pernyataan terbaru, kelompok militan ini berusaha menampilkan wajah lebih moderat, dengan menjanjikan untuk menghormati hak-hak wanita dan melindungi baik warga asing maupun warga Afghanistan sendiri.

"Kami siap untuk berdialog dengan seluruh tokoh Afghanistan dan akan menjamin mereka perlindungan yang diperlukan," cetus Naeem.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar