Maling ini Punya Hati Nurani, Kembalikan Curiannya dan Minta Maaf

Minggu, 15/08/2021 16:00 WIB
Surat dari maling yang kembalikan barang curiannya (Net)

Surat dari maling yang kembalikan barang curiannya (Net)

Jakarta, law-justice.co - Pencuri yang datang berkelompok tersebut awalnya sumringah karena berhasil menggasak satu set komputer seharga US$5 ribu atau sekitar Rp50 juta (kurs Rp14 ribu per dolar AS).


Tapi ‘prestasi’ mereka itu tak berlangsung lama. Beberapa jam setelah dicuri, komputer-komputer yang mereka ambil itu mereka kembalikan.


Tak hanya itu, sekelompok maling itu juga menyelipkan satu surat minta maaf di dalam laptop. "Kami benar-benar tidak tahu apa yang kami ambil. Ini kami kembalikan semua barang Anda. Kami berdoa kalian meneruskan pekerjaan mulia dan menyembuhkan korban. Semoga Tuhan memberkati kalian," begitu isi surat dari maling tersebut.


Usut punya usut, sekelompok maling itu membobol pusat rehabilitasi untuk para korban perkosaan dan kekerasan seksual.


Mereka sadar dan tidak tega mengambil hak yang merupakan alat-alat perjuangan organisasi kemanusiaan tersebut.


Dalam laporan CNN, aksi maling yang masih punya hati nurani itu dikisahkan ulang oleh Direktur eksekutif San Bernardino organisasi bernama Sexual Assault Services.


Ia mengaku tidak percaya dan syok, karena baru kali ini ada maling khilaf dan meminta maaf lewat surat. Ia juga mengaku komputer tersebut berisi data penting untuk kegiatan mereka melawan kejahatan seksual.


Pencurian itu terjadi 31 Juli 2013 silam pada malam hari pukul 21.30. Awalnya bagian keamanan kantor melihat pergerakan aneh dan langsung menghububi polisi yang bergegas ke lokasi.


Sampai di lokasi, polisi melaporkan ada pencuri yang menerobos dari atap gedung dan berhasil menggondol satu set komputer. Polisi kemudian mengamankan tempat kejadian perkara, sementara tim security kantor diminta pulang untuk beristirahat.


Belum sempat tidur nyenyak, pada Kamis dini hari, tim security dibuat kaget karena mendapat telepon bahwa kantornya kembali kedatangan orang mencurigakan.
Tim security dan polisi segera kembali ke TKP dan mereka nyaris tidak percaya apa yang mereka lihat.


Para maling itu mengembalikan semua komputer yang beberapa jam sebelumnya mereka gondol, ditambah surat permintaan maaf.


Petugas polisi Paul Williams, yang sudah bertugas selama 20 tahun di San Bernardino pun ikut geleng-geleng kepala.


Surat dari kelompok maling itu kini dipajang pajang di kantor lengkap dengan pigura sebagai kenang-kenangan.

Berkat surat itu dan berita unik ini, kantor NGO korban seksual itu kebanjiran telepon dari korban perkosaan yang minta diadvokasi.


Bahkan makin banyak orang dan lembaga yang ingin mendonasikan uangnya untuk lembaganya. Surat maling yang baik hati itu berhasil membawa berkah tersendiri bagi kantor Sexual Assault Services.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar