Luhut Semprot Kader PDIP, Pengamat: Tanda Perang 2024 Nyata!

Jum'at, 13/08/2021 16:35 WIB
Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Hamarani (wong-ciruas)

Presiden Joko Widodo, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPR Puan Hamarani (wong-ciruas)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat politik dari Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie mengomentari terkait semprotan Koordinator PPKM Pulau Jawa dan Bali, Luhut Binsar Pandjaitan kepada Gubernur Bali, I Wayan Koster.

Jerry mengatakan, kritikan dari Luhut itu semakin menguatkan bahwa PDI Perjuangan yang dinakhodai Megawati Soekarnoputri sedang menjadi sasaran.

Sementara terkait tujuan kritikan dari Luhut, ia menduga untuk melemahkan partai banteng moncong putih jelang Pemilu 2024.

“Iya mulai kelihatan sasarannya kader PDIP. Kenapa yang lain-lain tidak disemprot,” kata Jerry melansir RMOL, Jumat (13/8/2021).

Ia pun meyakini bahwa Jokowi sebagai atasan Luhut tidak akan memberi teguran kepada sang menteri yang telah menyemprot loyalis Megawati Soekarnoputri tersebut.

Hal itu, kata Jerry, semakin menegaskan bahwa bibit-bibit pertarungan Pilpres 2024 mulai terlihat nyata di masyarakat.

Ia menerangkan, apalagi di saat ini publik juga tengah diramaikan dengan penurunan baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani secara masif oleh Satpol PP di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang notabene adalah kandang banteng.

“Kelihatan genderang perang menuju 2024 makin nyata,” ungkap Jerry.

Sementara itu, saat berkunjung ke lokasi isolasi terpusat di Buleleng, Bali Utara, Kamis siang (12/8), Luhut Binsar Pandjaitan menyemprot I Wayan Koster.

Laporan dari anak buahnya bahwa ada sejumlah puskesmas yang "bermain" dengan pasien Covid-19 jadi alasan kemarahan Luhut.

"Sama tadi itu puskesmas, puskesmas dinkesnya `bermain` lho itu,” kata Luhut saat berbincang dengan Gubernur Koster didampingi Mendagri Tito Karnavian dan Menkes Budi Gunadi Sadikin.

"Saya enggak mau dengar, nyatanya enggak siap. Saya dapat laporan dari anak buah saya yang sudah datang kemari tiga hari, laporannya sama seperti ini,” imbuhnya.

Luhut meminta Pemda Bali memiliki sense of crisis terhadap masyarakatnya yang saat ini masih berjuang dengan pandemi Covid-19.

"Jadi kalau kita enggak kompak Pak, yang meninggal kan rakyat kita. Ayo. Bisa enggak?” tegasnya lagi.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar