Gagal Atasi Covid-19 Varian Delta, China Pecat 30 Pejabat Daerahnya

Senin, 09/08/2021 18:40 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 warga China (AP)

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 warga China (AP)

Jakarta, law-justice.co - Lebih dari 30 pejabat China dipecat atau dijatuhi hukuman lainnya karena dianggap gagal menangani penyebaran virus Corona (COVID-19) secara tepat yang memicu lonjakan kasus beberapa waktu terakhir. Puluhan pejabat yang dihukum ini tersebar di empat provinsi yang berbeda.

Seperti dilansir Associated Press dan Global Times, Senin (9/8/2021), para pejabat yang dipecat atau dihukum berasal dari berbagai jabatan mulai dari Wakil Wali Kota, kepala distrik dan kepala komisi kesehatan, hingga staf manajemen rumah sakit, staf bandara dan staf departemen pariwisata setempat.

Wabah Corona terbaru yang disebut sebagai yang paling serius sejak wabah awal Corona di Wuhan tahun lalu, telah mencapai 1.507 kasus setelah menyebar luas ke belasan wilayah hingga Sabtu (7/8/2021) waktu setempat.

Wabah terbaru yang terkait dengan bandara di kota Nanjing, Provinsi Jiangsu ini, pertama terdeteksi di antara para pekerja kebersihan bandara dan telah meluas ke berbagai wilayah mulai dari Provinsi Hainan di selatan hingga ke Inner Mongolia di utara jauh. Varian Delta yang mudah menular disebut sebagai pemicunya.

Dampak dari meluasnya wabah varian Delta ini, otoritas China menerapkan kembali pembatasan perjalanan, lockdown di sejumlah daerah dan memblokir seluruh kota Zhangjiajie di Provinsi Hunan yang berpenduduk 1,5 juta jiwa. Tes Corona massal juga dilakukan, bahkan hingga berkali-kali, di sejumlah wilayah China.

Mantan Menteri Kesehatan China, Gao Qiang, menilai China mampu memusnahkan Corona varian Delta dengan cara yang sama negara ini mampu mengendalikan pandemi Corona tahun 2020 lalu.

Para pakar menyebut hukuman yang tepat bagi para pejabat yang tidak kompeten dalam pengendalian wabah menjadi tindakan yang pantas, mengingat perang melawan pandemi tidak memperbolehkan adanya celah, kesalahan maupun kelalaian sedikitpun dari pihak-pihak yang memiliki tanggung jawab.

Di kota Nanjing, ibu kota Provinsi Jiangsu, yang menjadi pusat wabah terbaru, sedikitnya 15 pejabat tinggi dijatuhi hukuman pada Sabtu (7/8/2021) waktu setempat. Pejabat yang dihukum termasuk Wakil Wali Kota Nanjing, Hu Wanjin, kemudian Ketua Partai Komunis pada Komisi Kesehatan Nanjing, Fang Zhongyou, dan komandan upaya pengendalian anti-epidemi pada Bandara Internasional Lukou Nanjing, Wang Chao.

Diketahui bahwa kemunculan wabah terbaru di Nanjing berawal dari penularan di antara penumpang sebuah penerbangan dari Moskow, Rusia, yang kemudian meluas ke pekerja kebersihan bandara, sebelum menyebar ke wilayah lainnya. Pencegahan dan pengendalian epidemi yang tidak efektif di bandara Nanjing ditetapkan sebagai pemicu wabah terbaru ini.

Di kota wisata Zhangjiajie yang ada di Provinsi Hunan, sedikitnya 20 pejabat dan pemegang jabatan publik dihukum karena dianggap lalai mencegah penyebaran Corona varian Delta. Kota Zhangjiajie disebut sebagai salah satu hot spot penularan lokal varian Delta, dengan sebuah pertunjukan lokal untuk turis memicu penyebaran luas hingga ke sedikitnya delapan provinsi dan wilayah China lainnya.


Puluhan pejabat yang dihukum di Zhangjiajie terdiri atas para pejabat tinggi distrik dan departemen kesehatan setempat, kemudian para staf manajemen rumah sakit yang mengurusi tes Corona hingga para personel yang mengurusi acara pertunjukan lokal untuk para turis tersebut.

Dua kota lainnya yang dilanda wabah terbaru, Zhengzhou di Provinsi Henan dan Yantai di Provinsi Shandong, juga mengumumkan hukuman disiplin untuk para pejabat di wilayah masing-masing yang dianggap tidak efektif dalam penanggulangan dan pengawasan upaya pencegahan dan pengendalian Corona.


Sekretaris Partai Komunis pada Komisi Kesehatan Zhengzhou, Fu Guirong, dicopot dari jabatannya. Ketua Partai Komunis pada Rumah Sakit Rakyat Keenam Zhengzhou, yang tidak disebut namanya, juga dicopot dari jabatannya. Rumah sakit ini khusus merawat pasien Corona yang baru tiba dari luar negeri. Pengumuman soal hukuman ini disampaikan pada 31 Juli, atau sehari setelah kasus pertama terdeteksi di Zhengzhou.

Komisi Kesehatan Zhengzhou didorong untuk melakukan penyesuaian manajemen rumah sakit setelah banyak kasus Corona, bergejala maupun tanpa gejala, didapati terkait dengan rumah sakit, termasuk petugas kebersihan, staf medis, pasien rawat inap dan pendamping mereka.

Kepala distrik Laishan di Yantai dicopot dari jabatannya karena dianggap gagal mewujudkan upaya pencegahan dan pengendalian epidemi di wilayahnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar