Musim Depan, Liga Inggris Punya Aturan Baru untuk Penggunaan VAR

Kamis, 05/08/2021 17:01 WIB
Asosiasi Klub Eropa Desak UEFA Terapkan VAR  ( foto: skysports.com)

Asosiasi Klub Eropa Desak UEFA Terapkan VAR ( foto: skysports.com)

law-justice.co - Liga Inggris telah memutuskan bakal mengubah beberapa ketentuan dalam penggunaan video asisten wasit atau VAR di atas lapangan.

Keputusan itu menyusul banyaknya gol yang dianulir oleh VAR sepanjang musim lalu. Selain itu, para pemain dan pelatih sering memprotes penggunaan VAR yang tidak tepat.

Liga Inggris musim 2021/2022 akan dimulai pada 13 Agustus dan saat itu juga penggunaan VAR akan mulai diubah.

Melansir Marca, berikut beberapa perubahan terkait VAR yang akan diterapkan di Liga Inggris pada musim depan:

Offside
Drektur Dewan Ofisial Pertandingan Pertandingan Profesional (PGMOL) Mike Riley mengatakan, musim lalu VAR telah menganulir 20 gol di Liga Inggris.

"Kami telah secara efektif memperkenalkan kembali manfaat dari keraguan kepada pemain penyerang," kata Mike.

“Jadi dalam situasi offside yang sangat dekat, kami melanjutkan proses yang sama seperti yang kami lakukan tahun lalu dengan VAR. Kami menerapkan garis satu piksel, menempatkan garis bertahan dan kemudian garis menyerang.

“Kami kemudian memasang garis siaran yang lebih tebal dan di mana mereka tumpang tindih, situasi itu sekarang akan dianggap onside. Jadi secara efektif, apa yang kami berikan kembali ke permainan adalah 20 gol yang dianulir musim lalu.”

Selain itu, gambar yang dibagikan dengan pemirsa televisi akan berubah. Dalam beberapa musim terakhir, gambar langsung ditampilkan saat ofisial menentukan apakah pemain penyerang berada dalam posisi offside atau tidak. Sekarang, hanya gambar akhir yang akan ditampilkan dan bukan gambar garis, mirip dengan yang terjadi di Euro 2020 .

Hakim Garis 
Musim lalu, hakim garis akan menunda pengibaran bendera offside jika mereka ragu-ragu dengan keputusan tersebut. Keputusan akan ditentukan oleh para pengamat VAR.

Nah, musim depan hakim garis akan lebih aktif dan cepat dalam mengibarkan berdera offside.

Misalnya, jika seorang pemain menerima bola dalam posisi offside di sayap, mereka dapat ditandai sebagai offside.

Penalti
Liga Inggris penuh dengan permainan yang keras dan banyak kontak fisik di dalam kotak penalti.

Jika ada pemain menyerang yang terjatuh karena bersinggungan dengan pemain bertahan, sering kali berujung pada hukuman penalti.

Musim depan, wasit akan lebih teliti dalam menimbang-nimbang apakah kontak fisik antar pemain layak diberikan penalti atau tidak.

“Kami telah kehilangan sedikit olahraga kontak itu, mungkin karena intervensi VAR.

"Pengalaman Euro telah menunjukkan bahwa orang-orang akan menghargainya jika Anda membiarkan permainan mengalir, jika Anda menerima bahwa beberapa kontak kecil saja tidak disebut pelanggaran. Itu adalah bagian dari permainan," ujar Mike.

Ada tiga faktor yang jadi pertimbangan wasit untuk memutuskah hadiah penalti atau tidak.

Pertama, apakah ada kontak yang jelas dan tepat?
Kedua, apakah kontak itu memiliki konsekuensi yang jelas untuk menjatuhkan lawan?
Ketiga, apakah pemain bertahan memang sengaja berniat menjatuhkan lawan mereka?

"Jadi, penalti hanya akan diberikan untuk kontak-kontak yang punya konsekuensi besar. Kita tinggalkan hal-hal kecil," imbuh Mike.

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar