MUI Mencatat Sekitar 900 Ulama Meninggal Selama Pandemi Covid-19

Rabu, 04/08/2021 09:16 WIB
Petugas pemakaman mempersiapkan penguburan pet jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat yaitu di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Pemakaman jenazah Covis-19 di TPU Tegal Alur rata-rata hanya berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Robinsar Nainggolan

Petugas pemakaman mempersiapkan penguburan pet jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat yaitu di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Pemakaman jenazah Covis-19 di TPU Tegal Alur rata-rata hanya berlangsung hingga pukul 21.00 WIB. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ekonomi, Lukmanul Hakim mencatat sekitar 900 alim ulama dan tokoh agama meninggal dunia selama pandemi virus corona (Covid-19) berlangsung di Indonesia.

"Ketika alim ulama, tokoh agama juga jadi korban Covid-19 dan gugur jadi syuhada. Tercatat tak lebih kurang ada 900 alim ulama yang meninggal saat pandemi. Ini menggugah kita," kata Lukmanul, Selasa (3/8).

Lukmanul prihatin banyak alim ulama dan masyarakat meninggal dunia selama pandemi Covid-19. Kondisi ini pun membuat pengurusan jenazah positif Covid-19 terlampau lama.

"Di RS DKI itu keluar masuk RS itu membutuhkan waktu lama. Untuk keluar dari RS untuk pemulasaraan jenazah saja itu butuh waktu 20 jam. Karena kurang tenaga pemulasaraan, pemandian, mengafani sampai penguburan," ujarnya.

Lebih lanjut, Lukmanul menyatakan pihaknya pun ikut terlibat membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pemulasaraan hingga penguburan jenazah Covid-19.

"Ini musibah sama sekali kita tak pernah perhitungkan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengungkapkan terdapat 605 kiai, ulama dan para pengasuh pondok pesantren di Indonesia meninggal dunia selama pandemi Covid-19. Rincian itu ia dapatkan berdasarkan data Kementerian Agama per 7 Juli 2021.

Ma`ruf menilai wafatnya para kiai dan ulama sebagai musibah yang tak dapat tergantikan. Ia menyinggung sebuah hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Ath-Thabrani bahwa meninggalnya para kiai dan ulama ibarat bintang yang padam.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar