Program Banyak Mangkrak, PDIP dan PSI DKI Tolak Revisi RPJMD Anies

Senin, 02/08/2021 22:50 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (DDTCNews)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (DDTCNews)

Jakarta, law-justice.co - Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menolak perubahan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) 2017-2022. F-PDIP menilai pengajuan revisi ini sebagai dalih untuk justifikasi target yang tidak tercapai selama kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.


"Kenapa RPJMD mau diubah? Wong banyak target program unggulan gubernur tidak tercapai. Bahkan sebelum pandemi, tiga tahun menjabat, realisasi-nya jauh dari target," Kata Ketua F-PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).

Anggota Komisi A DPRD DKI itu menyoroti sejumlah program unggulan yang realisasinya jauh dari target. Misalnya, program rumah DP nol rupiah yang target awalnya 250 ribu nyatanya baru terbangun 2 ribu unit


"DP 0 targetnya 250 ribu, yang terbangun cuma 2.764. Ok Oce yang katanya diberi modal dicariin pembeli, lalu ujug-ujug berubah jadi `Jakpreneur` sampai tahap pendanaan hanya 1.064 peserta. Naturalisasi Sungai apalagi ada seujung kuku yang sudah selesai?," ujarnya.

Selain itu, Gembong menilai Anies Baswedan sangat tidak fokus karena tidak mempunyai skala prioritas dalam merancang program kerja. Hal ini, sebutnya, dibuktikan dengan banyaknya program yang tak tercantum dalam RPJMD namun malah menjadi prioritas Pemprov DKI. Misalnya, gelaran Formula E.

"Skala Prioritas nya apa? Formula E? BPK temukan potensi kerugian Rp 106 Milyar. Jalur Sepeda? Kami mendukung, tapi kenapa jadi malah timbulkan konflik horizontal dengan pengguna jalan lain," imbuhnya.

Atas hal ini, Fraksi PDIP meminta kepada Pemprov DKI Jakarta untuk segera mengajukan Raperda APBD Perubahan 2021, menyusun RKPD tahun anggaran 2022, KUA-PPAS dan RAPBD tahun 2022 dengan tetap mengacu kepada RPJMD 2017 - 2022 PERDA Nomor 1 Tahun 2018.

 

PSI Ikut Menolak


Selaras dengan PDIP, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta tak menyetujui revisi RPJMD DKI 20217-2022. PSI menyatakan usulan perubahan ini tak memberikan solusi pemulihan ekonomi akibat pandemi COVID-19.


"Fraksi PSI menyatakan menolak perubahan RPJMD tersebut. Secara umum kami melihat bahwa perubahan RPJMD ini hanya untuk memenuhi kebutuhan politik gubernur, lari dari tanggung jawab melaksanakan program dan tidak menjawab tantangan-tantangan akibat pandemi COVID-19," ujar Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Anthony Winza dalam rapat paripurna di DPRD DKI Jakarta.

Anthony menyinggung proyek-proyek `mercusuar` milik Pemprov DKI yang masih bergulir di tengah pandemi virus Corona. Diantaranya Proyek pembangunan Stadion JIS hingga Formula E.

"Uang triliunan untuk panggung-panggung Formula E, untuk panggung mercusuar stadion megah memang terasa indah tapi kita perlu sadar, pembangunan tersebut jelas mengurangi porsi anggaran daerah untuk masyarakat miskin," jelasnya.

Pemprov Ajukan Revisi RPJMD
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta mengajukan revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan perubahan RPJMD diusulkan lantaran ekonomi Jakarta mengalami kontraksi selama pandemi COVID-19.

"Perubahan RPJMD Provinsi DKI Jakarta juga didasari oleh resesi yang terjadi akibat dampak pandemi COVID-19," kata Riza dalam Rapat Paripurna di DPRD DKI Jakarta, Kamis (29/7/2021).

Riza menjelaskan ekonomi Jakarta secara tahunan atau year on year (yoy) minus 8,33 persen pada Triwulan II 2020. Meskipun kemudian kondisi ini berlangsung membaik pada triwulan selanjutnya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar