Demokrat Sebut Denny Siregar Bodoh soal Sumbangan 2 Triliun

Senin, 02/08/2021 17:39 WIB
Denny Siregar (monitor.co.id)

Denny Siregar (monitor.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Nama Denny Siregar ikut ramai dikritik oleh beberapa tokoh dan netizen terkait sumbangan Rp2 triliun dari keluarga almarhum pengusaha Akidi Tio yang ternyata bohong.

Bahkan, ada yang menyebut Denny Bodoh. Hal tersebut disampaikan politisi Partai Demokrat Syahrial Nasution.

"Keluarga Akidi Tio menunjukkan kalo ada orang bodoh sprt @Dennysiregar7 yg suka pamer atas kebodohannya. Ikut menyebar berita HOAX sama sprt yg dilakukan Wamendes Budi Arie. Tp @DivHumas_Polri tdk berbuat apa2. Kita sabar tunggu sampai pesta berakhir," kata Syahrial di Twitter, Senin (2/7/2021). 

Pasalnya, dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @Maudy Asmara, memperlihatkan seorang Deny Siregar yang sebelumnya sempat memberikan pujian terhadap Akidi Tio.

"Mungkin apa yang dilakukan Bapak Akidi Tio pengusaha dari Sumatera Selatan yang tidak dikenal namanya oleh banyak orang ini menampar kita semua. Menampar para orang kaya baru yang hartanya masih bisa dihitung tapi sudah menyebut dirinya sultam," kata Denny dalam video itu.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung para artis yang sibuk memamerkan mobil dan rumah mewah, tapi tidak memberikan sedikit bantuannya.

"Menampar para artis yang sibuk pamer mobil dan rumah mewah, tapi tidak sedikit pun terdengar bantuannya kemanusiaan yang mulia," ujarnya.

Denny pun mengucap terima kasih kepada almahrum Akidi Tio atas sumbangan sebesar Rp2 triliun.

Unggahan itu pun sontak mendapat respon dari dari Anggota DPR RI Fadli Zon.

"Ini bisa dikategorikan menyebar hoaks n keonaran? Kayaknya harus tanya Prof ahli stempel hoax @henrysubiakto," sebut Fadli saat me-retwet unggahan itu.

Sebelumnya, Polda Sumatera Selatan menetapkan Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio sebagai tersangka dalam hibah uang Rp2 triliun. Pasalnya, hibah uang tersebut ternyata bohong.

"Sekarang tersangka masih diperiksa, statusnya saat ini sudah tersangka karena kita sudah mengumpulkan alat bukti yang cukup," kata Direktur Intelkam Polda Sumsel Komisaris Besar Ratno Kuncoro, Senin (2/8/2019).

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar