Erick Thohir Rombak Lagi Jajaran Direksi PT Rekayasa Industri

Jum'at, 30/07/2021 11:01 WIB
Erick Thohir. (Tribunnews)

Erick Thohir. (Tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali melakukan perombakan atas manajemen PT Rekayasa Industri.

Sebelumnya, Kementerian BUMN telah melakukan perombakan atas manajemen perseroan.

Seperti mengutip akun instagram resmi perusahaan, @rekind_official, dilakukan perombakan atas dua posisi direksi, yakni direktur utama yang sebelumnya dijabat Alex Dharma Balen, digantikan oleh Triyani Utaminingsih.

Triyani, berdasarkan perombakan bulan lalu baru diangkat sebagai direktur keuangan & SDM. Sedangkan posisi direktur keuangan & SDM kini dijabat Bondan Pristiwandana.

"Segenap keluarga besar Rekind mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada Ibu Triyani Utaminingsih, Bapak Bondan Pristiwandana, dan Bapak Yusairi sebagai jajaran direksi PT Rekayasa Industri. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan dalam mengemban amanah baru," tulis akun tersebut, dikutip Kamis kemarin (29/7/2021).

"Kami juga mengucapkan terima kasih atas sumbangsih dan kontribusi Bapak Alex Dharma Balen selama menjabat sebagai direktur utama PT Rekayasa Industri, dalam memajukan Rekind menjadi perusahaan EPC nasional yang unggul. Semoga selalu diberikan kesehatan dan kesuksesan."

Dengan demikian, jajaran direksi perusahaan kini menjadi:

Direktur Utama : Triyani Utaminingsih
Direktur Keuangan & SDM : Bondan Pristiwandana
Direktur Operasi & Teknologi/Pengembangan : Yusairi

Rekind merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang rancang bangun industri (engineering, procurement, dan construction/EPC), satu-satunya perusahaan EPC nasional yang sepenuhnya dimiliki Indonesia.

Kepemilikan saham Rekind terdiri dari Pupuk Indonesia sebesar 90,6%, PT Pupuk Kalimantan Timur (4,97%) dan Negara Republik Indonesia (4,97%).

Pupuk Indonesia adalah BUMN yang bergerak di bidang perpupukan, petrokimia, agrokimia, agroindustri dan kimia lainnya yang kepemilikan sahamnya 100% dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar