Wanita Asal Israel Donor Ginjal untuk Bocah di Jalur Gaza Palestina

Jum'at, 30/07/2021 09:37 WIB
Wanita Asal Israel Donor Ginjal untuk Bocah di Jalur Gaza Palestina. (101biography.com).

Wanita Asal Israel Donor Ginjal untuk Bocah di Jalur Gaza Palestina. (101biography.com).

Jakarta, law-justice.co - Idit Harel Segal, seorang wanita asal Israel merayakan ulang tahunnya dengan mendonorkan ginjal untuk satu anak berusia tiga tahun di Jalur Gaza, Palestina.

"Kamu tidak mengenal saya, tapi nanti kita akan semakin dekat karena ginjal saya akan ada di dalam tubuhmu," ujar Segal dalam sepucuk surat yang dikirimkan ke keluarga bocah tersebut seperti melansir cnnindonesia.com.

Dia kemudian menuliskan, "Saya berharap sepenuh hati agar operasi ini berhasil dan kamu bisa menjalani hidup sehat, bermakna, dan panjang umur."

Segal berharap keputusannya ini dapat membawa harapan perdamaian di tanah yang penuh konflik antara Israel dan Palestina.

Guru di taman kanak-kanak itu mengaku sudah muak dengan perang antara Israel dan Palestina, terutama setelah saling gempur selama 11 hari pada Mei lalu.

"Saya membuang semua amarah dan frustrasi saya dan hanya melihat satu hal. Saya melihat harapan akan perdamaian dan cinta. Jika ada lebih banyak orang seperti itu, tak akan ada lagi yang harus diributkan," tutur Segal.

Segal kemudian bercerita bahwa ia berani melakukan operasi transplantasi pada 16 Juni lalu karena terinspirasi dari kisah kakeknya yang merupakan penyintas Holocaust.

Kakeknya pernah menasihati Segal agar hidup bermakna berdasarkan tradisi Yahudi, salah satunya tak ada yang lebih penting dari menyelamatkan nyawa.

Meski demikian, keputusan Segal ini justru ditentang oleh keluarganya. Suami dan putra sulungnya tak setuju, sementara ayahnya tak mau lagi berbicara dengan Segal.

Menurut keluarga Segal, operasi itu dapat membahayakan nyawanya, apalagi setelah tiga kerabatnya tewas akibat serangan Hamas beberapa bulan lalu.

"Keluarga saya sangat menentangnya. Semuanya menentang; suami, kakak, juga suaminya. Yang paling tak mendukung adalah ayah saya. Mereka takut," tutur Segal.

Ia sendiri sudah mengetahui keluarganya akan sangat menentang. Segal pun sempat merahasiakan identitas penerima donor ginjalnya.

"Saya tak memberi tahu siapapun. Jika reaksi terhadap donor ginjal saja sudah sangat keras, jelas reaksi akan kenyataan bahwa seorang anak Palestina yang bakal mendapatkannya pasti akan lebih parah," katanya.

Sementara itu, kondisi bocah Palestina itu sendiri sudah parah sehingga sangat membutuhkan donor secepatnya. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa saat ini, bocah itu tak berada di daftar teratas penerima donor.

Pihak rumah sakit menyatakan kepada ayah bocah itu bahwa anaknya dapat langsung berada di daftar teratas penerima donor dengan satu syarat. Ayahnya harus mendonorkan ginjal untuk satu orang Israel.

Tak pikir panjang, ayahnya langsung sepakat. Di hari buah hatinya dioperasi, ia mendonorkan ginjalnya untuk seorang warga Israel berusia 25 tahun yang sudah memiliki dua anak.

Setelah proses donor selesai, Segal masih dirundung konflik dengan keluarganya. Namun, waktu menyembuhkan segalanya.

Di malam setelah Segal rampung operasi, ayahnya menelepon. Awalnya, ayahnya tak dapat berkata apa-apa karena emosi. Segal akhirnya mengungkap bahwa penerima ginjal itu adalah seorang bocah Palestina.

Ayahnya akhirnya menjawab, "Ya, dia juga butuh hidup."

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar