Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir Sebut 12 Juta Dosis Vaksin Terbuang

Kamis, 29/07/2021 09:25 WIB
Para Guru dan staf tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/4). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan sebanyak 142.403 guru dan tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kekebalan kepada para pengajar jelang uji coba sekolah tatap muka. Robinsar Nainggolan

Para Guru dan staf tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19 di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (6/4). Dinas Pendidikan DKI Jakarta menargetkan sebanyak 142.403 guru dan tenaga pendidik menerima vaksinasi Covid-19 sebagai upaya meningkatkan kekebalan kepada para pengajar jelang uji coba sekolah tatap muka. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir, Arya Sinulingga menyebut, hingga saat ini setidaknya ada sekitar 12 juta dosis vaksin Covid-19 yang terbuang sia-sia.

Arya menyebut, belasan juta dosis vaksin yang tak terpakai tersebut merupakan sisa dari sekitar 77 juta vaksin yang telah didistribusikan ke sejumlah provinsi dan kabupaten kota selama proses vaksinasi.

"Dari 77 juta itu, yang baru kepakai 63 juta. Jadi, ada sekitar sebenarnya hampir 12 juta ... yang dia memang terbuang," kata Arya dalam wawancara dengan CNNIndonesia TV, Rabu (28/7).

Arya tak menjelaskan lebih detail penyebab belasan juta vaksin yang terbuang tersebut. Menurutnya, vaksin itu terbuang karena tak terpakai setelah kadung dibuka dari tempat penyimpanan.

"Karena, kalau vaksin udah dipakai, dibuka 10, terpakai lima, lima harus dibuang enggak bisa dipakai lagi," terang dia.

Sementara, Arya merinci, selama proses vaksinasi, Indonesia sedikitnya telah menerima sekitar 147 juta dosis vaksin. Jumlah itu terdiri dari 123 juta vaksin Sinovac dan 24 juta vaksin AstraZeneca.

Kemudian, dari jumlah tersebut, 87 di antaranya telah dan akan siap dikirim. Sedangkan, 24,5 juta sisanya masih dalam proses karantina menunggu persetujuan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Dari sekitar 87 yang siap dikirim, 77 juta telah dikirim, dan 9,3 juta dalam sisanya proses pengiriman. Dari sekitar 77 juta yang telah didistribusikan itulah, total vaksin yang terpakai baru mencapai 63 juta, sedangkan 12 juta sisanya terbuang dan tidak terpakai.

"Artinya, ini yang sudah terkirim 77 juta. Baru terpakai 63 juta," katanya.

Penjelasan Arya sekaligus merespons laporan kekurangan vaksin dari sejumlah daerah, di antaranya Jawa Timur dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Arya mengaku tak tahu menahu soal laporan kekurangan vaksin dari beberapa daerah tersebut.

Ia menyebut, hal itu telah menjadi kewenangan Kementerian Kesehatan. Ia mengatakan bahwa pihaknya selama ini hanya mengirimkan vaksin sesuai permintaan Kemenkes.

"Jadi, kami posisinya tidak menentukan ke mana barang dikirim. Karena yang punya adalah Kemenkes. Jadi setelah di provinsi, jadi tanggung jawab provinsi," kata dia.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar