Angka Kematian Covid-19 RI di Atas 1.000 Kasus dalam 11 Hari Beruntun

Selasa, 27/07/2021 09:58 WIB
Pemakaman pasien Covid-19 DKI Jakarta (MI)

Pemakaman pasien Covid-19 DKI Jakarta (MI)

Jakarta, law-justice.co - Jumlah penambahan harian kasus kematian warga akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia tembus 1.000 kasus lebih per hari selama 11 hari terakhir atau dalam kurun waktu 16-26 Juli 2021.

Secara kumulatif, dalam kurun 11 hari terakhir tersebut, jumlah kematian Covid-19 di Indonesia mencapai 14.574 kasus. Kumulatif kasus dalam 11 hari itu 1,5 kali lipat dari 11 hari sebelumnya atau selama kurun 5-15 Juli yang mencetak kumulatif kasus kematian Covid-19 di 9.610 kasus.

Pun selama 11 hari terakhir itu, tercatat perkembangan kasus kematian warga yang terinfeksi Covid-19 sempat mencetak hattrick rekor baru selama tiga hari beruntun.

Rinciannya, pada 21 Juli, Indonesia mencapai rekor baru kasus kematian harian yakni 1.383 kasus. Disusul rekor baru pada 22 Juli dengan 1.449 kasus, dan rekor kematian baru pada 23 Juli sebanyak 1.566 kasus yang merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 menjangkiti Indonesia dalam 16 bulan terakhir.

Berdasarkan grafik kematian yang diakses dari laman covid19.go.id, angka kematian harian yang menembus 1.000 orang terjadi mulai Juli ini selama pandemi global Covid di RI yang dinyatakan resmi mulai 2 Maret 2020.

Jumlah kematian harian tembus seribu pertama adalah pada 7 Juli 2021 sebanyak 1.040 orang. Itu pun menjadi lonjakan rekor selama pandemi kala itu.

Setelahnya angka kematian harian kembali di bawah seribu. Kemudian, 11 Juli 2021 angka kematian kembali di atas seribu (1.007 kematian), lalu turun lagi di bawahnya hingga empat hari selanjutnya.

Dan, barulah jumlah kematian harian itu terus di atas seribu sejak 16 Juli lalu selama 11 hari terakhir.

Dari penambahan harian kasus kematian Covid-19 tersebut, Jawa Timur tercatat menjadi provinsi yang paling banyak menyumbang kasus kematian dalam kurun 11 hari terakhir, yakni 3.649 kasus. Kemudian provinsi urutan kedua yang menyumbang kematian teratas adalah Jawa Tengah dengan 3.368 kasus dalam 11 hari.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak sebelumnya mengklaim penyebab angka tinggi kematian Covid-19 di wilayahnya lantaran banyak pasien terlambat mendatangi rumah sakit rujukan. Pasien sudah dalam kondisi kritis sehingga terlambat untuk ditangani.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan sejumlah alasan kematian pasien Covid-19 di Provinsi Jawa Tengah tinggi.

Dia menyebut setidaknya ada tiga penyebab yang sudah diidentifikasi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah: banyak warga tak lapor saat positif covid, banyak pasien komorbid, dan persoalan kapasitas RS hingga krisis oksigen.

Pemerintah pusat sebelumnya juga tak menampik bahwa terjadi lonjakan kasus kematian Covid-19 selama pembatasan mobilitas warga terkini. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam mengatakan rata-rata pasien meninggal karena perburukan gejala.

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan pemberian vaksin berimplikasi dalam menekan kasus kematian Covid-19 di Indonesia.

Dante menyatakan setidaknya 90-94 persen kasus kematian warga yang meninggal akibat terinfeksi virus corona di Indonesia disumbang oleh mereka yang belum menerima suntikan vaksin Covid-19. Itu artinya sekitar 75 ribu jumlah pasien yang meninggal terinfeksi Covid-19 belum mendapatkan vaksin.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar