Dicatut Jadi Dalang Demo, Ketua BEM Unpar Polisikan Akun Medsos

Minggu, 25/07/2021 19:40 WIB
Demo Tolak PPKM di Gedung Sate (Detik)

Demo Tolak PPKM di Gedung Sate (Detik)

Bandung, Jawa Barat, law-justice.co - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Tafarel Giovanni Montero melaporkan beberapa akun media sosial terkait poster yang mencatut nama dan fotonya sebagai dalang aksi demo menolak PPKM pada Sabtu (24/7/2021). Taffarel melaporkan sejumlah akun tersebut ke Polda Jawa Barat pada Jumat (23/7/2021) malam.

Adapun beberapa akun media sosial yang dilaporkan yakni di Instagram, Twitter, Discord, dan aplikasi percakapan WhatAapp.

"Laporannya sudah masuk kemarin malam pukul 23.00 WIB. Suratnya sudah keluar, tinggal penyelidikan dan nanti akan dipanggil lagi oleh pihak penyidik," kata Taffarel, dikutip Minggu (25/7/2021)

"Jadi, laporannya atas berita bohong, pencemaran nama baik, dan ancaman pembunuhan. Hal ini sudah merugikan saya pribadi dan institusi," ujarnya menambahkan.

Taffarel menuturkan bahwa pelaporan dilakukan setelah beredar poster di media sosial. Dalam poster tersebut dicantumkan nomor telepon dan foto dirinya mengenakan jas almamater Unpar.

Tertulis pula ajakan aksi demonstrasi mulai 24 Juli 2021. Tak hanya itu, pesan dari aksi juga bertujuan untuk menciptakan kekacauan dan melumpuhkan perekonomian Kota.

Taffarel lantas mengklarifikasi bahwa informasi di media sosial tersebut tidak benar. Dia mengaku tak pernah menginisiasi aksi demo apalagi hingga berniat membuat kekacauan.

"Selain itu, kita juga sudah dibimbing juga sama pihak universitas dibantu sama tim advokatnya," ujarnya.

Taffarel mengatakan sejauh ini sudah mendapat berbagai jenis pesan akibat nama dan fotonya dicatut sebagai dalang aksi demo. Pesan yang dimaksud bahkan ada yang berupa ancaman pembunuhan.

"Tapi dari saya pribadi tidak menanggapi," tuturnya.

Sebelumnya beredar informasi di media sosial yang menyatakan Taffarel Montero berniat menggelar aksi unjuk rasa pada 24 Juli. Demonstrasi akan menyuarakan aspirasi penolakan PPKM yang diberlakukan pemerintah.

Dalam informasi yang beredar namun tidak jelas keabsahannya, unjuk rasa direncanakan dihelat di berbagai daerah secara serentak.

"Saya pribadi tidak pernah ikut andil sama sekali dalam kegiatan tersebut, dalam artian menggelar aksi kerusuhan. Dari sisi Unpar sebagai institusi pun sangat menjauhi hal tersebut. Kita lebih menyukai cara yang lebih diplomatik untuk menanggapi persoalan daripada kerusuhan," ujar Taffarel.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar