Melongok Hebatnya Robot AI di Masjidil Haram & Nabawi saat Musim Haji

Sabtu, 24/07/2021 21:10 WIB
Robot berteknologi AI di Masjidil Haram (AFP)

Robot berteknologi AI di Masjidil Haram (AFP)

Arab Saudi, law-justice.co - Ibadah haji 2021 telah berakhir, dengan jemaah melaksanakan Tawaf Wada atau Tawaf Perpisahan di Baitullah pada Kamis (22/7) lalu. Penyelenggaraan haji tahun ini berjalan cukup sukses, salah satunya berkat dukungan teknologi yang membantu jemaah melaksanakan ibadahnya di tengah pandemi COVID-19.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi memang telah mengenalkan sejumlah inovasi, terutama di Masjidil Haram dan Nabawi, untuk kemudahan dan menjaga keselamatan jemaah haji dalam melakukan ibadahnya.

Inovasinya terdiri dari teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dan robot yang mampu melakukan banyak hal, mulai dari sterilisasi hingga membagikan air zamzam tanpa sentuh. "Kecerdasan buatan digunakan dalam mengoperasikan robot di dalam Masjidil Haram, bergerak sesuai dengan peta yang diprogramkan, melalui jalur khusus untuk masuk ke halaman Mataf, Al-Massaa, dan semua fasilitas Masjidil Haram," terang Mansour Al-Mansoori, Asisten Direktur Teknis dan Pelayanan Urusan Administrasi Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Nabawi, dalam pernyataan resmi.


Kartu Pintar Haji


Salah satu inovasi yang diperkenalkan pemerintah Arab Saudi untuk ibadah haji tahun ini, atau yang kedua digelar di tengah pandemi COVID-19, adalah kartu haji elektronik. Kartu ini memungkinkan jemaah mengakses ke sejumlah situs keagamaan, akomodasi, hingga kebutuhan transportasi tanpa harus kontak fisik.


Kartu yang terbuat dari plastik ini tersedia dalam warna hijau, merah, kuning, dan biru. Masing-masing warna menyesuaikan tanda di tanah yang memandu jemaah melalui berbagai tahapan haji.

Setiap kartu tersebut berisi informasi dasar para jemaah. Datanya terdiri dari nomor registrasi, detail lokasi akomodasinya, nomor ponsel, hingga nomor ID pemandunya.


Ibrahim Siam (64), salah satu peserta ibadah haji 2021 asal Mesir, merasa terbantu dengan kehadiran teknologi baru di ibadah haji tahun ini. Berkat inovasi ini, ia tak lagi khawatir kehilangan jejak keluarga dan temannya. "Selama haji 1993 saya kehilangan anak-anak saya dan tidak dapat menemukannya selama tuju jam," aku Siam sambil mengacungkan kartu pintar berwarna kuning, seperti dikutip AFP. "Hari ini saya tidak khawatir kehilangan istri saya dan orang lain yang bersama saya."


Robot Sterilisasi hingga Pembawa Air Zamzam


Seperti yang sudah disebutkan tadi, pemerintah Arab Saudi juga memanfaatkan robot di Masjidil Haram dan Nabawi dalam menyelenggarakan ibadah haji 2021. Salah satu fungsi dari robot ini adalah untuk sterilisasi.

Robot khusus menggunakan sistem kontrol yang diprogram melakukan disinfektan pada peta enam tingkat yang terinstal, dengan penyemprotan sterilisasi dicampur dengan air mawar pada skala 1,5 meter. Sejumlah robot ditempatkan di area seluas 600 meter dari halaman Masjidil Haram.

Robot tersebut memiliki alat sterilisasi yang menampung lebih dari 23,8 liter, dengan tingkat konsumsi 2 liter per jam. Direktur Urusan Teknis dan Layanan Naif Al-Jahdali mengatakan, robot disebutnya mampu bekerja selama lima hingga delapan jam tanpa campur tangan manusia.


Kemudian ada robot yang ditugaskan membagikan botol air zamzam untuk jemaah haji. Mereka memiliki tiga rak penadah botol agar memudahkan jemaah mengambilnya sendiri tanpa harus repot mengantre.


Selama berkeliling kurang lebih 10 menit, robot mendistribusikan 30 botol air zamzam. Seperti robot sterilisasi, ia juga dapat bekerja selama delapan jam tanpa campur tangan manusia.


Skuter listrik untuk Tawaf


Jemaah umrah juga bisa menggunakan skuter listrik untuk Tawaf maupun Sai di Masjidil Haram untuk menghemat energi dan waktu. Hal ini cukup membantu jemaah, mengingat mereka bisa berjalan cukup hingga lebih dari 1 kilometer jika mendapat lintasan jauh dari Ka`bah.

Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Nabawi telah mengalokasikan 3.000 skuter listrik untuk Tawaf Wada. Mereka mengawasi langsung para operator kendaraan tersebut.


Direktur Layanan Mobilitas Masjidil Haram, Fahd bin Sharar Al-Maliki, mengatakan skuter listrik itu disterilisasi sepanjang waktu, kualitas kendaraan rutin diperiksa, pergerakan skuter dimonitor, dan jalur khusus juga disediakan untuk perjalanan pemakai jasa skuter listrik. Jemaah yang memakai skuter listrik harus memesan terlebih dahulu lewat aplikasi, agar tidak terjadi kerumunan di stasiunnya.

Direktur Kantor Kecerdasan Buatan di Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Nabawi, Sinan Al-Turkistani, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen mengembangkan lebih jauh teknologi digital AI di dua Masjid Suci umat Islam di masa depan.

Untuk meningkatkan pengalaman jemaah, mereka akan memanfaatkan teknologi yang bisa mengidentifikasi bahasa dengan suara hingga gambar dalam menyediakan layanan terbaru. "Departemen tertarik untuk mengembangkan inisiatif kualitatif yang bertujuan meningkatkan pengalaman jemaah saat melakukan ibadahnya dengan mempelajari inisiatif yang diluncurkan," tambah Sinan Al-Turkistani, seperti dikutip Saudi Press Agency.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar