Firli Bahuri: 18 Pegawai yang Ikut Diklat Bela Negara Berjiwa Ksatria!

Jum'at, 23/07/2021 06:49 WIB
Ketua KPK Firli Bahuri (Foto: Istimewa)

Ketua KPK Firli Bahuri (Foto: Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri membuka secara resmi Pendidikan Pelatihan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan bagi 18 pegawai KPK.

Diklat tersebut diikuti oleh belasan pegawai KPK, yang sebelumnya tidak memenuhi syarat Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) alih status pegawai menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Gelaran Ditklat Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan tersebut digelar sejak 22 Juli hingga 30 Agustus 2021 di Universitas Pertahanan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Dari 18 pegawai yang mengikuti Diklat ini, 16 orang akan mengikutinya secara langsung. Sedangkan dua pegawai yang masih menjalani isolasi mandiri Covid-19 akan mengikuti secara daring.

“KPK mengapresiasi seluruh pegawai yang bersedia mengikuti diklat tersebut. Hari ini jadi hari besar dengan jiwa ksatria, dimana insan pegawai KPK bersedia mengabdi, cinta dan setia untuk negara sesuai cita-cita yang termaktub dalam Pancasila dan Undang-undang Dasar,” kata Firli dalam keterangannya, Kamis (22/7).

“Bersamaan dengan pembukaan secara resmi Pendidikan dan Latihan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan di UNHAN RI. Saya bertemu dengan Rektor UNHAN RI, Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, S.T., M.Sc. Terbuka besar kemungkinan kerjasama pendidikan untuk pegawai KPK dijenjang Pascasarjana,” sambungnya.

Setelah upacara pembukaan pendidikan latihan bela negara dan wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK, kata Firli, melanjutkan kegiatan kunjungan ke markas BNPT. Dalam kesempatan itu, dirinya diterima langsung oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar

“Hari ini, setelah selesai membuka acara Diklat di UNHAN RI. Saya bertemu dengan Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar,” ujar Firli.

Jenderal polisi bintang tiga ini mengungkapkan, KPK dan BNPT akan segera merampungkan MOU terkait edukasi masyarakat. Khususnya pendidikan karakter untuk mencegah radikalisme, terorisme, dan budaya antikorupsi.

“Kami mohon doa seluruh masyarakat Indonesia, agar kerja sama ini bermanfaat bagi bangsa dan negara,” pungkas Firli.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar