PEMA USU Nilai Polda Sumut Gagal Jaga Kondusifitas Selama PPKM Darurat

Kamis, 22/07/2021 17:30 WIB
Sekretaris Jenderal PEMA USU, Andreas Silalahi. (Foto: bicara Indonesia)

Sekretaris Jenderal PEMA USU, Andreas Silalahi. (Foto: bicara Indonesia)

law-justice.co - Pemerintahan Mahasiswa Universitas Sumatera Utara (PEMA USU) menilai Polda Sumut gagal dalam menjaga kondusifitas wilayah Kota Medan selama penerapan PPKM Darurat di wilayah tersebut.

Hal ini dikarenakan seringkali terjadi tawuran antar warga selama Pelaksanaan PPKM di Kota Medan.

Sekretaris Jenderal PEMA USU, Andreas Silalahi, menyebut situasi di wilayah tersebut benar-benar mengkhawatirkan. Ia meminta kondisi yang gawat total ini harus ditanggapi secara serius oleh Polda Sumatera Utara.

"Jangan sampai tawuran yang terjadi ini membuat hajat hidup orang banyak menjadi semakin mencekik pada masa yang sulit ini, kita tahu selama PPKM diberlakukan banyak terjadinya macam-macam penyekatan, bahkan penyekatan yang menyebabkan untuk dapat mencari makan sehari-hari menjadi sulit," ujar Andreas melalui keterangan tertulis, Kamis (22/7/2021).

Andreas menjelaskan tawuran yang terjadi di wilayahnya didominasi oleh para remaja. Secara psikologis, kata dia, manusia golongan ini rawan tersulut emosi hingga tak jarang dapat melakukan pemberontakan atau hal-hal yang brutal.

"Pembatasan-pembatasan yang diberlakukan mungkin saja menjadi salah satu faktor yang membuat kebrutalan itu lahir ditengah-tengah masyarakat seperti tawuran dan pasca PPKM terjadinya penjarahan," jelasnya.

Andreas mengimbuhkan, saat ini saja, masyarakat Kota Medan masih merasa takut jika ingin berjualan dan membeli barang. Ketakutan bukan hanya soal masih tingginya penyebaran virus, tapi juga soal konsekuensi pembatasan sosial di sana.

"Kita kan tidak mau pada masa-masa sulit ini terjadi chaos dimana-mana apalagi sudah terjadi penjarahan pasca PPKM. Bayangkan saja orang yang jualan itu sekarang sudah susah malah dia dijarah, dan saya percaya pihak manapun tidak ingin momentum chaos ini dimanfaatkan secara licik oleh suatu pihak atau individu untuk memperparah penanganan pandemi," katanya.

Andreas pun meminta jajaran Polda Sumatera Utara agar mengevalusi kembali kinerjanya dalam pengamanan selama masa pandemi agar kejadian semacam tawuran tidak terulang lagi.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar