Sapi Limosin Jokowi Dijaga Petugas Khusus 24 Jam, Apa Istimewanya?

Senin, 19/07/2021 15:51 WIB
Ilustrasi sapi limosin Jokowi yang dijaga oleh petugas khusus selama 24 jam (tempo)

Ilustrasi sapi limosin Jokowi yang dijaga oleh petugas khusus selama 24 jam (tempo)

Jakarta, law-justice.co - Pada hari raya Idul Adha tahun ini, Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengurbankan seekor sapi di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya. Sapi berjenis limosin yang dibeli dari peternak asal Probolinggo, Dandy Narindra Prabowo itu kini dijaga 6 orang petugas khusus. Lantas apa istimewanya?

"Secara bergantian, mereka akan menjaga sapi selama 24 jam. Tugasnya bagaimana sapi merasa nyaman dan bahagia sebelum disembelih," kata Humas Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya Helmy Muhammad Noor, Senin (19/7/2021).

Sapi Jokowi dengan berat 1.242 kilogram atau lebih dari 1,2 ton itu tiba di halaman Masjid Nasional Al-Akbar dan rencananya akan disembelih pada H+1 Hari Raya Iduladha, Rabu (21/7).

Selain di Jatim, sapi sumbangan dari Jokowi juga diserahkan ke Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Minggu (18/7), dan akan disembelih di Aceh Besar. Sapi berjenis Simental Cross Angus yang berasal dari peternak Aceh Besar di Gampong Cot Mancang itu memiliki berat 1.021 kilogram atau 1,02 ton.

"Semoga daging kurban ini bisa menjadi penyemangat bagi saudara kita yang membutuhkan dan menjadi semarak perayaan Hari Raya Idul Adha ini," kata Nova.

Soal alasan pemilihan Aceh Besar, Nova menyebut itu lantara Gampong Lamkleng Kuta Cot Glie, Aceh Besar, sempat terkena bencana.

"Saya tergerak untuk memberikannya kepada Aceh Besar, apalagi saat itu sedang mengunjungi masyarakat yang dilanda bencana," kata Gubernur.

Di sisi lain, Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur membolehkan mobil pengangkut hewan kurban untuk melintasi penyekatan dengan syarat sopirnya membawa surat bebas Covid-19 atau sertifikat vaksinasi.

"Angkutan kurban masih boleh melintas penyekatan. Tapi harus bebas Covid-19 atau sudah vaksin," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Latif Usman, Minggu (18/7).

Khusus sertifikat vaksinasi dan surat bebas COVID-19, Polda Jatim akan mengacu Surat Edaran (SE) yang diterbitkan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan SE Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14 Tahun 2021.

Permintaan hewan kurban saat ini disebut turun 10 persen di Jawa dan 5 persen di luar Jawa di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyakarat (PPKM) darurat.

"Permintaan [hewan kurban] setiap daerah itu bervariasi, seperti di Jawa itu ada penurunan sekitar 10 persen dan di luar Jawa penurunan permintaan sekitar 5 persen," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, saat meninjau Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Makassar, Minggu (18/7).

"Ini kan belum waktunya, pada saat kita cek permintaan yang belum masuk kurang 10 persen, seperti tahun lalu. Di Sulawesi Selatan, terkhusus di Makassar ketersediaan hewan kurban ternyata cukup," jelasnya.

Sementara, Syahrul mengatakan ada stok 1,7 juta hewan ekor menjelang Hari Raya Iduladha di seluruh Indonesia.

"Jadi itu kesiapan kita, artinya ketersediaan hewan kurban di atas 1.7 juta, sementara kebiasaan penggunaan hewan kurban kita hanya 1,5 juta," kata Mentan.

Selain itu, ada tren harga hewan kurban yang berbeda antara Jawa dan luar jawa.

"Ada dinamika harga. Kalau di Makassar dinamika harga penjualan hewan kurban yang sedikit positif, kalau di Jawa sedikit menurun," ujarnya.

Di tempat yang sama, Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto menuturkan ada peningkatan penjualan hewan kurban jika dibandingkan tahun lalu.

"Kalau tahun lalu sekitar 320 ekor, sekarang sudah melampaui 340 ekor, minus dua hari menjelang lebaran. Artinya kemungkinan masih ada kenaikan lebih tinggi. Yang lebih menarik harganya naik, artinya pada saat harga naik kemampuan masyarakat sudah menjadi lebih baik pada hal kita masih PPKM," klaimnya.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar