Faisal Basri Prediksi Ekonomi RI Baru Pulih dalam 3 Tahun

Sabtu, 17/07/2021 14:00 WIB
Ekonom Senior Indef, Faisal Basri. (Foto: Top Business).

Ekonom Senior Indef, Faisal Basri. (Foto: Top Business).

law-justice.co - Ekonom senior Indef Faisal Basri memprediksi ekonomi Indonesia akan pulih seperti saat sebelum pandemi paling cepat dalam waktu tiga tahun.

Perkiraan dia berkaca pada penanganan pandemi yang masih sangat berantakan. Apalagi, kata dia, koordinator penanggulangan pandemi di Tanah Air juga tak konsisten alias berganti-ganti.

"Butuh waktu paling cepat tiga tahun untuk pulih ke kondisi sebelum pandemi. Mungkin 3-5 tahun kalau lihat situasinya seperti ini," kata Faisal dalam sebuah webinar, Jumat (16/7/2021).

Faisal menuturkan, penanganan kedaruratan oleh pemerintah seharusnya berjalan dengan totalitas. Misalnya, dengan menggunakan hukum kedaruratan dan bukan dengan cara-cara biasa saja.

"Rumah sakit yang belum dapat bayaran dari pemerintah harus lewat audit dulu dan segala macam. Kan tidak bisa. Lalu nakes yang belum dibayar berbulan-bulan. Karena pakai cara birokrasi dalam keadaan normal," tuturnya.

Faisal mengatakan otoritas penanganan seharusnya ada di tangan komandan perang secara penuh. Namun yang terjadi adalah keputusan penanggulangan harus diambil melalui rapat koordinasi.

"Artinya, rapat koordinasi itu berbagai menteri harus mendiskusikan dulu karena tupoksi ada di masing-masing kementerian."

Dengan adanya komandan perang, misalnya Menteri Kesehatan, semestinya pengambilan keputusan bisa ditempuh dengan lebih cepat dan tidak perlu melewati banyak pembahasan. Meskipun demikian, kedaruratan tetap harus dibatasi waktu, misalnya tiga bulan.

"Kita harus last call kepada presiden. Pak, sesudah ini kami gak mau ngomong lagi deh, Bapak harus bikin yang namanya organisasi darurat perang. Kewenangannya jelas. Ini mau naikkan bansos tersinggung Menko PMK karena merasa tupoksinya. Kalau perang itu tidak ada tupoksi lagi karena komando perang," kata Faisal.

Faisal sebelumnya mengatakan penanganan pandemi di Indonesia semakin amburadul dan menyebabkan pemulihan ekonomi melambat. Harusnya, semakin efektif pembatasan sosial maka semakin cepat ekonomi pulih.

Lambatnya penanganan Covid-19, kata dia, membuat pemulihan ekonomi Indonesia relatif lebih lambat ketimbang negara lain.

"Pemulihan ekonomi kita seperti ubur-ubur, seperti kura-kura, seperti bajaj. Kalau Filipina memang rada gila presidennya, kecepatan recoverynya seperti Ferrari," kata dia.

(Muhammad Rio Alfin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar