Erick Thohir soal Kimia Farma Jual Vaksin: Apa Salahnya?

Rabu, 14/07/2021 09:16 WIB
Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir. (infosulsel.com)

Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir. (infosulsel.com)

Jakarta, law-justice.co - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali menjelaskan asal-usul digelarnya vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi berbayar. Ia menegaskan, digelarnya vaksinasi berbayar ini hanya untuk mempercepat program vaksinasi.

Erick menjelaskan, dengan adanya varian delta Covid-19 membuat pemerintah harus cepat untuk melakukan vaksinasi. Sebab, dari semua kasus kematian, kebanyakan mereka belum divaksin.

Berangkat dari alasan itu, Ketua Pelaksana KPCPEN ini mengerahkan BUMN-nya membantu percepatan vaksinasi lewat vaksinasi gotong royong berbayar.

"Bapak presiden tidak berpikir bahwa ini apa-apa, harus dipercepat kenapa? dengan varian delta ini kemarin kalau kita ingat angkanya sudah 60 ribu lebih yang meninggal karena covid. Salah satunya perceptaan vaksinasi ini adalah tadi sebagai proteksi awal," ujar Erick kepada wartawan yang ditulis Rabu (14/7/2021).

"Karena kalau sudah divaksin kalau terkena pun itu tidak fatal dan terbukti data-datanya kebanyakan mohon maaf yang meninggal itu yang belum divaksin. Nah percepatan vaksinasi ini sekarang harus dilakukan," tambahnya.

Mantan Bos Klub Inter Milan ini mengungkapkan, BUMN-BUMN juga selalu membantu pemerintah dalam pelaksanaan program vaksinasi gratis. BUMN, katanya, menggelar vaksinasi gratis di bandara hingga stasiun kereta api.

Erick melihat, BUMN terlebih Kimia Farma memiliki jaringan klinik dan tenaga kesehatan yang lumayan banyak.

"Kami punya jaringan apotik KF itu 1.300, dan di dalam apotek, itu kemarin saya sudah lihat ada kliniknya, ada dokternya ada nakesnya, apa salahnya kalau kami ingin kurangi beban nakes yang ada di rumah sakit. Apa salahnya kita ingin bantu dan ini ada penugasan. Dengan itu kami coba praktek dulu di 8 klinik supaya bantu vaksin, begitu kan. Jadi kami bukan berarti sekonyongkonyong kami melakukan ini tadi," ucap Erick.

Mantan Ketua Inasgoc ini juga membantah adanya tuduhan pembelian vaksin gotong royong ini dengan dana APBN. Erick juga membantah vaksin yang digunakan untuk vaksinasi berbayar ini berasal dari hibah atau sumbangan.

"Aduh Masha Allah, saya rasa, saya dan tim saya bukan dari bagian seperti itulah. Kami tidak mungkin vaksin sumbangan dikomersialisasikan masha Allah, mohon maaf masha Allah begitu," pungkas Erick.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar