Ahok Ulang Tahun ke-55 Hari Ini, Pernah Berpikir Pergi dari Indonesia

Selasa, 29/06/2021 11:43 WIB
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjalani sidang perdana kasus penistaan agama (beritagar)

Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjalani sidang perdana kasus penistaan agama (beritagar)

Jakarta, law-justice.co - Hari ini, Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok berulang tahun ke-55 tahun.

Seperti melansir tempo.co, mantan Gubernur DKI Jakarta ini lahir pada 29 Juni 1966 di Belitung Timu, Bangka Belitung.

Pria yang dikenal tegas dengan kebijakannya ini pernah menimba ilmu di Universitas Trisakti mengambil jurusan Teknik Geologi dan mendapatkan gelar insinyur pada 1990.

Sebelum menjadi politikus, Basuki Tjahaja Purnama adalah seorang pengusaha yang memulai karir bisnisnya ketika menjabat sebagai direktur di PT Nurindra Ekapersada.

Lalu pada 1995, ia berhenti bekerja dan mendirikan pabrik pasir kuarsa di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur. Pabrik ini juga menjadi yang pertama di Pulau Belitung.

Dorongan berpolitik Ahok lahir ketika ia sedang menjalani bidang usaha tersebut, hal ini dilandasi atas kekesalannya dengan birokrasi yang berbelit.

Ia juga mengalami pahitnya berhadapan dengan politik dan birokrasi yang korup. Hal ini pula yang membuat pabrik pasir kuarsanya tutup karena melawan kesewanang-wenangan pejabat.

Sempat terpikir olehnya untuk pergi dari Indonesia, namun keinganannya tersebut ditolak sang ayah. Menurut sang ayah, satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka.

Ketika itu ayahnya memberikan ilustrasi, “Jika seseorang ingin membagikan uang Rp 1 miliar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk 2.000 orang. Tetapi jika uang itu digunakan untuk berpolitik, maka jumlah uang dalam APBD bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat.”

Dengan pertimbangan yang diberikan ayahnya, Ahok akhirnya memutuskan untuk berpolitik pada 2003 dan bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh ekonom, Sjahrir.

Pada pemilu 2004 ia maju sebagai anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009. Ketika menjadi DPRD inilah ia dikenal tegas menolak berbagai macam upaya seperti, korupsi, kolusi dan nepotisme, serta menolak mengambil uang SPPD fiktif.

Dengan integritasnya tersebut, membuat Ahok mendapatkan banyak kepercayaan dari masyarakat Belitung Timur untuk menjabat sebagai Bupati.

Belum genap 1 tahun menjadi anggota DPRD, Ahok yang sudah memiliki bekal menjadi pengusaha dan pernah duduk di bangku DPRD, akhirnya mencalonkan diri sebagai Bupati pada 2005 dan memenangkan pemilu dengan mengantongi 37,13 persen suara.

Ketika kampanye untuk menjadi Bupati, Ahok menerapkan kampanye tanpa politik uang dan yang cukup mengejutkan banyak pihak yaitu, Ahok mampu memenangkan pemilu di kota yang merupakan basis dari pendukung Masyumi dan juga kampung halaman pempimpin Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra.

Ahok menjabat sebagai Bupati pada periode 2005-2006 sebelum ia mencalonkan diri sebagai Gubernur Bangka Belitung, walaupun gagal dalam pemilihan tersebut.

Sebelum menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo—Presiden Indonesia saat ini—Ahok mencalonkan diri sebagai anggota DPR dan maju menjadi Caleg atau Calon Legislatif bersama partai Golkar pada 2009 lalu.

Pada 2012 ia memutuskan untuk berhenti menjadi anggota DPR dan mendampingi Jokowi sebagai Wakil Gubernur Jakarta. Ketika itu Ahok diusung oleh partai PDIP dan Gerindra.

Setelah melalui dua tahap Pilkada, pasangan Jokowi-Basuki ditetapkan sebagai pemenang dan dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 pada 15 Oktober 2012.

Ahok akhirnya menjadi Gubernur Jakarta setelah resmi dilantik pada 14 November 2014. Jabatan ini diberikan setelah Jokowi menjabat sebagai presiden. Ia dilantik sebagai gubernur DKI Jakarta oleh Presiden Jokowi pada 19 November 2014 di Istana Negara.

Ahok pun sempat mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 2017, namun ia gagal meraih kemenangan, setelah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ditahun yang sama ini ia terkena kasus penistaan agama dan membuatnya mendekam di balik jeruji besi. Ia dibebaskan pada 24 Januari 2019 lalu. Dan, saat ini Ahok menjadi Komisaris Pertamina.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar