Eijkman Sampaikan Kabar Buruk soal Kondisi Varian Delta di Indonesia

Senin, 28/06/2021 16:44 WIB
Eijkman sebut varian delat sudah mulai menguasai Indonesia (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Eijkman sebut varian delat sudah mulai menguasai Indonesia (Foto: Pixabay/Gerd Altmann)

Jakarta, law-justice.co - Kondisi perkembangan virus Corona varian Delta di Indonesia makin buruk. Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman menyebut varian Delta mulai mendominasi di Indonesia.

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengatakan hal ini dilihat berdasarkan pengamatan Eijkman dari sampel virus yang telah diisolasi.

"Dari virus yang diisolasi belakangan ini, ini mulai kelihatan varian delta ini mulai mendominasi," ujar Amin seperti dilansir dari cnnindonesia.com, Senin (28/6/2021) siang.

Meski begitu, ia belum dapat memastikan apakah lonjakan kasus positif virus corona di Indonesia memiliki kesinambungan dengan adanya varian baru jenis Delta itu.
Saat ini dijelaskan Amin, pasien yang terpapar varian Delta di Indonesia paling banyak berada di DKI Jakarta, dengan total temuan yang terkonfirmasi 96 pasien, kemudian Jawa Barat dengan temuan 47 pasien.

Amin menyebut, sebaran varian Delta juga tersebar di beberapa wilayah Indonesia, yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Banten. Dengan total kasus keseluruhan yakni 246 pasien.

"Sudah ditemukan semakin banyak sudah mencapai jumlahnya 246. Tersebar di paling banyak di Jakarta kemudian di jawa barat. Ketiga di Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa daerah lagu di luar jawa Sumsel, Kalteng, Kaltim, Banten, Gorontalo dan Depok ada 1," ujar Amin.

Disinggung soal adanya mutasi virus Delta Plus di Indonesia, Amin mengatakan sementara ini belum ditemukan mutasi yang dikhawatirkan itu.

"Kalau saya amati sementara diantara delta itu belum ditemukan mutasi yang dikhawatirkan itu," ujarnya.

Meski demikian Eijkman mengklaim saat ini kerap melakukan genom sikuensing pada pasien yang positif tapi sudah pernah divaksinasi, penyintas tapi terinfeksi kembali, pasien dengan gejala Covid-19 tapi testingnya negatif, hingga pasien yang memiliki gejala klinis lain.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar