Cegah Polarisasi di 2024 Itu Cukup dengan Jokowi & Prabowo Tak Nyapres

Jum'at, 25/06/2021 05:25 WIB
Jokowi dan Prabowo (Breakingnews.co.id)

Jokowi dan Prabowo (Breakingnews.co.id)

Jakarta, law-justice.co - Cara untuk mencegah polarisasi Pilpres 2019 kembali terjadi di Pilpres 2024 sebenarnya mudah.

Tidak perlu pihak yang menjadi rival harus dipersatukan sebagai pasangan calon.

Sebaliknya, kedua rival tersebut cukup sama-sama berbesar hati dan tidak maju lagi.

Begitu jelas Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti seperti melansir rmol.id, Kamis (24/6).

"Jika dimaksudkan untuk mencegah polarisasi di tengah masyarakat, maka Jokowi dan Prabowo justru seharusnya diimbau untuk tidak lagi ikut konstestasi Pemilu," ujarnya.

Cara tersebut, kata dia, juga akan membuat biaya politik tidak terbuang sia-sia. Setidaknya, MPR tidak perlu menggelar sidang istimewa untuk mengamandemen pasal yang membatasi periodisasi jabatan presiden.

“Jadi biaya politik untuk hal ini jauh lebih murah," kata pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Menurutnya, Jokowi sudah seharusnya mewarisi budaya yang baik dengan tidak arogan pada kekuasaan. Jokowi harus patuh pada konstitusi dan amanat reformasi bahwa presiden hanya menjabat 2 periode.

Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga harus legawa. Apalagi, dia sudah tercatat tiga kali terlibat pencapresan.

“Sudah saatnya memberi kesempatan kepada generasi berikutnya," demikian Ray Rangkuti.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar