Saksi Ungkap Uang Rp1 Miliar dalam Kresek untuk Suap Nurdin Abdullah

Kamis, 24/06/2021 15:16 WIB
Saksi uangkap uang Rp1 miliar dalam kresek untuk suap Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah (Kanan) (Tempo.co)

Saksi uangkap uang Rp1 miliar dalam kresek untuk suap Gubernur Sulsel non aktif Nurdin Abdullah (Kanan) (Tempo.co)

Jakarta, law-justice.co - Sejumlah fakta terkait kasus dugaan suap yang menjerat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nonaktif Nurdin Abdullah terus terungkap di persidangan. Kali ini soal adanya uang senilai Rp1 miliar yang disimpan dalam kresek untuk menyuap Nurdin oleh Agung Sucipto alias Anggu.

Hal itu disampaikan oleh saksi Nuryadi, sopir pengusaha Anggu. Uang tersebut diserahkan melalui eks Sekdis PUTR Sulsel Edy Rahmat.

Dalam sidang terdakwa Anggu di Pengadilan Tipikor Makassar, Kamis (24/6/2021), Nuryadi mengungkap beberapa kegiatan Anggu sebelum terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 26 Februari lalu.
Hari itu Nuryadi mengantar Anggu dari kediamannya di Jalan Boulevard, Makassar, menuju sebuah kafe di Makassar. Di situ Anggu bertemu selama 1 jam lamanya dengan pengusaha yang ditawari proyek irigasi di Sinjai oleh Anggu, yakni Komisaris PT Purnama Karya Nugraha, Harry Syamsuddin.

Nuryadi lalu menerima uang Rp1 miliar yang disimpan di dalam kresek dari Harry. "Keluar dari kafe dia tanya saya, kamu sopirnya Agung, saya bilang `siap saya`. Dia bilang kasih pindah itu barang di dalam (mobil) kresek warna hitam," ujar Nuryadi dalam kesaksiannya.

Nuryadi lalu diminta Harry menghitung uang dalam kresek, tapi dia tolak. Dia hanya menyampaikan kepada Anggu bahwa ada orang memberinya uang Rp1 miliar di dalam kresek hitam dan uang itu telah berada di dalam mobil.

Selepas Anggu bertemu Harry di kafe tersebut, pada malam menjelang OTT KPK itu, Nuryadi lantas mengantar Anggu untuk menjemput eks Sekdis PUTR Sulsel Edy Rahmat di Rumah Makan Nelayan. Setelah Edy Rahmat masuk ke dalam mobil Anggu, mereka kemudian bergerak menuju Taman Macan diikuti mobil Edy dari belakang.

"Kemudian mobil jalan ke Jalan Lamadukelleng, terus saya singgah dekat Taman (Macan), baru saya disuruh kasih pindah koper itu (berisi uang) ke mobil Pak Edy," tuturnya.

Setelah Nuryadi menaruh koper berisi uang ke mobil Eddy, Eddy lantas turun dari mobil Anggu dan pindah ke mobilnya. Sementara itu, Nuryadi langsung kembali mengantar Anggu ke rumahnya di Jalan Boulevard, Makassar, dan selanjutnya bergerak menuju Kabupaten Jeneponto.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar