Sistem Autopilot Mobil Pintar Tesla Sebabkan 10 Kematian di AS

Minggu, 20/06/2021 17:40 WIB
Mobil canggih dari Tesla (Okezone)

Mobil canggih dari Tesla (Okezone)

Jakarta, law-justice.co - Badan keamanan Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk menyelidiki 10 kematian kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil listrik produksi Tesla sejak 2016.


Sebanyak 30 investigasi kecelakaan Tesla (TSLA.O) akan dilakukan untuk menyelidiki 10 kematian itu. Dugaan sementara saat ini, kecelakaan tersebut melibatkan sistem bantuan mengemudi otomatis yang digunakan pengendara.

Sistem mengemudi otomatis atau autopilot ini merupakan salah satu fitur andalan yang ditawarkan merek otomotif AS tersebut kepada pengguna. Namun, fitur ini diduga kuat menjadi sebab terjadinya sejumlah kecelakaan fatal yang beberapa di antaranya mengakibatkan kematian.


Kasus kecelakaan terbaru yang melibatkan Tesla dengan bantuan mengemudi terjadi 17 April 2021 di Texas. Kejadian ini menewaskan dua orang. Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa tidak ada orang di balik kemudi saat kecelakaan tersebut.

Dikutip dari Reuters, Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA) sudah merilis daftar kecelakaan yang ditinjau tersebut. NHTSA juga telah membuka delapan penyelidikan terhadap kecelakaan Tesla sejak Maret. Namun, hingga saat ini Tesla belum merespons hal tersebut.

Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) telah mengkritik kurangnya perlindungan sistem Tesla pada autopilot yang memungkinkan pengemudi untuk menjauhkan tangan mereka dari kemudi untuk waktu lama.

Di sisi lain, NHTSA juga membuka enam investigasi terhadap enam kecelakaan yang melibatkan sistem bantuan pengemudi pada produsen mobil lain. Dua di antaranya mobil Cadilac dan empat lainnya adalah Lexus RX450H 2012, Navya Arma 2017, hingga Volvo XC90 2017.

Sementara itu, ketua Komite Perdagangan Senat Maria Cantwell memilih untuk tidak melanjutkan peraturan yang mempercepat penerapan mobil self-driving.

"Sepertinya setiap minggu kami mendengar tentang kendaraan baru yang kecelakaan saat menerapkan autopilot" kata Cantwell.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar