Pemimpin Garis Keras Ebrahim Raisi Selangkah Lagi Jadi Presiden Iran

Sabtu, 19/06/2021 22:00 WIB
Pemimpin Garis Keras Ebrahim Raisi (Kompas)

Pemimpin Garis Keras Ebrahim Raisi (Kompas)

Iran, law-justice.co - Iran mengadakan pemilihan presiden pada Jumat (18/6/2021). Pemilihan itu diketahui diikuti oleh empat calon presiden yakni Ebrahim Raisi, Mohsen Rezaee, Abdolnaser Hemati, dan Amir-Hossein Ghazizadeh Hashemi.


Memasuki hari kedua pada Sabtu (19/6/2021), penghitungan suara sudah dimulai. Sejauh ini sudah ada 18 juta suara yang dihitung dari 28 juta suara yang diberikan.

Mengutip BBC, dalam penghitungan terbaru, Ebrahim Raisi unggul telak 62% dibanding rival-rivalnya. Melihat perolehan suaranya, ia diprediksi kuat akan mengisi posisi Presiden Negeri Persia itu.


Raisi sendiri merupakan seorang ulama berusia 60 tahun. Ia menjabat sebagai jaksa untuk sebagian besar karirnya. Ia juga diketahui diangkat sebagai kepala kehakiman pada 2019, dua tahun setelah dia kalah telak dari Hassan Rouhani dalam pemilihan presiden terakhir.

Raisi telah menampilkan dirinya sebagai orang terbaik untuk memerangi korupsi dan memecahkan masalah ekonomi Iran.

Namun, banyak warga Iran dan aktivis hak asasi manusia telah menyatakan keprihatinan atas perannya dalam eksekusi massal tahanan politik pada 1980-an. Ia sendiri tidak pernah membahas tuduhan tentang perannya di dalam aksi keji itu.

Ia juga diketahui seorang penganut paham kanan yang cukup ekstrem. Aktivis mulai menyuarakan ketakutannya bahwa Raisi akan menerapkan kontrol terhadap aktivitas sosial, lebih sedikit kebebasan dan pekerjaan bagi perempuan, dan kontrol yang ketat terhadap media sosial dan pers.

Di Iran, Presiden merupakan orang kedua terkuat di dalam sistem kenegaraan setelah Pemimpin Tertinggi yang biasanya diisi oleh seorang pemuka agama. Masa jabatan presiden adalah empat tahun.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar