Demokrasi Dinilai Mundur Jika Jokowi-Prabowo Maju Lagi di Pilpres 2024

Sabtu, 19/06/2021 13:03 WIB
Demokrasi mundur jika Jokowi-Prabowo maju lagi pada Pilpres 2024 (Media Indonesia)

Demokrasi mundur jika Jokowi-Prabowo maju lagi pada Pilpres 2024 (Media Indonesia)

Jakarta, law-justice.co - Dukungan terhadap Jokowi-Prabowo untuk maju pada Pilpres 2024 dinilai sebagai langkah mundur dalam berdemokrasi. Sebab, semangat dari demokrasi adalah untuk membatasi masa jabatan seorang presiden.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno untuk merespon dukungan dari relawan Jokowi-Prabowo atau JokPro. Presiden Jokowi, kata Adi, sudah menegaskan tak ingin dicalonkan lagi di pilpres mendatang.

"Pertama, ini menghancurkan semangat reformasi yang ingin mengamputasi jabatan presiden tak terbatas Orba. Jelas menjadi langkah mundur demokrasi. Padahal Jokowi berulang kali nolak keras tak mau dicalonkan lagi. Masih saja ada yang ngipas-ngipasin," kata Adi, Jumat (18/6/2021).

Partai politik pun didesak untuk sama-sama menolak wacana jabatan presiden tiga periode. Elite partai, kata Adi, selama ini pun dinilai merupakan buah dari reformasi.

"Kedua, kondisi ini makin aneh karena nyaris tak satu pun partai teriak lantang menolak jabatan 3 periode. Padahal mereka yang saat ini jadi elite hasil reformasi. Buah demokrasi langsung, hasil jabatan presiden yang dibatasi hingga ada siklus kepemimpinan," ujarnya.

Adi memberikan sindiran soal wacana jabatan presiden tiga periode. Para mantan aktivis yang dulu mendorong reformasi untuk membatasi masa jabatan presiden pun dinanti untuk menolak wacana jabatan presiden tiga periode.

"Ketiga, kalau usul merombak sistem politik jangan tanggung. Sekalian saja jabatan presiden seumur hidup seperti raja. Jabatan diwariskan turun temurun. Presiden dipilih MPR. Kepada daerah ditunjuk presiden. Berlakukan kembali GBHN dan seterusnya. Tak usah malu-malu kalau usul jabatan lama, sekalian saja lama," ucap Adi.

"Banyak elite di negara ini, baik yang jadi dewan dan pengurus partai yang sangat bangga menyebut dirinya aktivis reformasi 98, mantan demonstran, dan mantan aktivis Cipayung, tapi tak terdengar suara lantang mereka soal jabatan 3 periode presiden," imbuhnya.

Relawan JokPro 2024 sebelumnya direncanakan akan membentuk sekretariat pada Sabtu (19/6) bertempat di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. M Qodari, pelantang gagasan Jokowi 3 periode, mengatakan organisasi itu merupakan wadah dari beberapa pihak yang menyambut baik gagasan tersebut. Diketahui, gagasan itu juga sempat dilontarkan Qodari pada Februari-Maret lalu.

"Organisasi ini merupakan wadah dari berbagai pihak yang menyambut ide dan gagasan yang saya lontarkan di beberapa media, pada Februari-Maret 2021," kata Qodari, kepada wartawan, Jumat (18/6/2021).

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar