Israel Keras Kepala, Jet Tempur Serang Gaza Saat Gencatan Senjata

Rabu, 16/06/2021 16:39 WIB
Jet tempur Israel serang Gaza saat lagi gencatan senjata (tribunnews)

Jet tempur Israel serang Gaza saat lagi gencatan senjata (tribunnews)

Jakarta, law-justice.co - Tentara Israel kembali berulah pada Rabu (16/6/2021). Di tengah berlangsungnya gencatan senjata, tentara Israel malah menyerang jalur gaza dengan jet tempurnya. Sasaran yang dituju adalah markas militer Hamas.

Israel mengklaim itu adalah serangan balasan atas peluncuran balon beramunisi dari wilayah tersebut yang membakar ladang di Israel selatan. Melansir Reuters, balon diluncurkan Hamas menyusul provokasi Israel melalui pawai nasionalis di Yerusalem Timur yang membuat marah warga Palestina.

Dalam sebuah pernyataan, militer Israel bahkan mengaku siap dengan pertempuran baru. "Siap untuk semua skenario, termasuk pertempuran baru dalam menghadapi aksi teroris lanjutan yang berasal dari Gaza," tegas militer.

Serangan udara Israel dan balon udara Hamas menandai gejolak besar pertama antara Israel dan Gaza sejak gencata senjata 21 Mei. Genjatan senjata mengakhiri pertempuran 11 hari antara kedua belah pihak yang menewaskan 260 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel.

Sementara itu, mengutip AFP, sumber Palestina menyebut angkatan udara Israel menargetkan satu situs di timur Gaza Selatan. Seorang jurnalis foto media itu melihat ledakan di wilayah tersebut.

Serangan ini merupakan yang pertama dilakukan Israel di bawah pemerintahan baru Perdana Menteri Naftali Bennett. Ia mengalahkan Benjamin Netanyahu, yang telah berkuasa 12 tahun, dalam pemilihan di parlermen Israel Minggu (13/6/2021).

Sebelumnya, AS dan PBB sebelumnya meminta Israel menahan diri melakukan pawai. Namun hal tersebut tetap dilakukan di mana polisi mengerahkan banyak sumber daya, memblokir jalan dan menembakkan granat kejut dan peluru untuk mengeluarkan warga Palestina dari rute utama pawai.

Petugas medis mengatakan 33 warga Palestina terluka. Sementara polisi Israel mengatakan dua petugas terluka dan 17 orang ditangkap.

Hamas mengancam pembalasan atas pawai. Aksi pawai itu sendiri disebut "merayakan ulang tahun penyatuan kembali" Yerusalem setelah Israel merebut Yerusalem timur dari Yordania pada tahun 1967 dan mencaploknya, sebuah langkah yang tidak diakui oleh sebagian besar masyarakat internasional.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar