Ahli Virologi AS Ungkap Asal Sebenarnya Virus Corona

Rabu, 16/06/2021 14:01 WIB
Ahli virologi AS Robert Redfield ungkap asal sebenarnya virus Corona (radartegal)

Ahli virologi AS Robert Redfield ungkap asal sebenarnya virus Corona (radartegal)

Jakarta, law-justice.co - Teka-teki soal asal-usul virus Corona belum terpecahkan hingga saat ini. Namun, sasaran utamanya adalah ke China, sebagai negara pertama kasus Covid-19 muncul, yakni di Kota Wuhan.

Tak beda jauh dengan pandangan umum, ahli Virologi Amerika Serikat (AS) Robert Redfield juga mempercayai hal itu. Dia percaya bahwa virus Corona berasal dari laboratorium China.

Hal tesebut disampaikan oleh Direktur Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) AS era Presiden Donald Trump itu saat melakukan wawancara bersama Fox News yang disiarkan pada Selasa (15/6/2021).

Redfield berpendapat penyebaran Covid-19 yang efisien dari manusia ke manusia bertentangan dengan perilaku virus corona mematikan lainnya dengan profil serupa, seperti SARS dan MERS, yang pertama kali mencapai manusia melalui kontak hewan tetapi menyebar dengan kecepatan yang jauh lebih lambat.

Dia berpikir bahwa virus itu mungkin memang berasal dari kelelawar, tetapi yang sudah dimanipulasi oleh para ilmuwan sehingga membantunya berkembang untuk menyebar dengan cepat di antara manusia.

“Saya tidak berpikir masuk akal bahwa virus ini berpindah dari kelelawar ke hewan—kita masih belum tahu hewan itu—dan kemudian masuk ke manusia dan segera belajar bagaimana menular dari manusia ke manusia sampai pada titik sekarang menyebabkan salah satu pandemi terbesar yang pernah kita alami dalam sejarah dunia,” kata Redfield.

"Dan, itu menunjukkan bahwa ada hipotesis alternatif bahwa virus itu berasal dari virus kelelawar, masuk ke laboratorium, di mana di laboratorium, diajari, dididik, berevolusi, sehingga menjadi virus yang secara efisien dapat menularkan manusia ke manusia," lanjutnya.

Seruan publik untuk menyelidiki hipotesis kebocoran laboratorium telah meningkat sejak bulan lalu, ketika Wall Street Journal melaporkan tiga peneliti di Institut Virologi Wuhan China mencari perawatan di rumah sakit untuk gejala yang konsisten dengan Covid-19 pada akhir 2019.

Presiden Biden mengatakan pada bulan Mei bahwa komunitas intelijen AS telah mempunyai dua kemungkinan skenario mengenai asal-usul pandemi tetapi belum mencapai kesimpulan yang pasti. Biden kemudiaan meminta para pejabat untuk mempresentasikan temuan terbaik mereka dalam waktu 90 hari.

Beijing tidak tinggal diam, mereka segera bergegas untuk menangkis pengawasan internasional terkait dengan teori kebocoran laboratorium, menuduh para pejabat AS memiliki motivasi politik dalam seruan mereka untuk penyelidikan lebih lanjut.

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar