SMRC: Elektabilitas Prabowo Tak Naik Signifikan di 6 Tahun Terakhir

Minggu, 13/06/2021 21:00 WIB
Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Prabowo Subianto Ketum Gerindra (wsj.net)

Jakarta, law-justice.co - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat dukungan atau angka elektabilitas terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto macet dalam beberapa tahun terakhir.


Itu mereka simpulkan dari survei yang mereka lakukan. Dalam pertanyaan semi terbuka di survei terkait pemilihan presiden dalam enam tahun terakhir, Manajer Program SMRC, Saidiman Ahmad mengungkap elektabilitas Prabowo stagnan di angka 20 persen.

Itu terjadi sejak Oktober 2015 hingga Mei 2021.

"Elektabilitas Prabowo tidak banyak berubah secara signifikan dalam 6 tahun terakhir," ujar Saidiman dalam paparannya, Minggu (13/6/2021).

Dia merinci, pada Oktober, angka elektabilitas atau dukungan kepada Prabowo berada di angka sekitar 20,3 persen. Setelah itu, perolehan dukungan Prabowo sempat turun-naik.

Pada Desember 2015, angkanya naik menjadi 21,2 persen. Lalu turun pada Maret 2016 menjadi 17,9 persen.

Hingga November 2016, angka elektabilitas Prabowo tak banyak naik signifikan karena cuma berada di angka 18,2 persen. Begitu pula hingga September 2017, yang hanya naik menjadi 18,5 persen.

Elektabilitas terhadap Prabowo sempat naik signifikan pada Mei 2018 hingga mencapai 23,8 persen. Namun, angka itu turun drastis pada Maret 2020 menjadi 19,5 persen, sebelum kemudian kembali naik terakhir menjadi 21,5 persen pada Mei 2021.

Menurut Saidiman, naik turun elektabilitas Prabowo itu masih kalah dibanding jumlah dukungan terhadap Anies Baswedan atau bahkan Ganjar Pranowo.

Dukungan terhadap Ganjar naik signifikan dalam tiga survei terakhir sejak Maret 2020. Kala itu, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu hanya berada di angka 6,9 persen, namun melonjak hingga 12,6 persen pada Mei 2021.

Begitu pula angka elektabilitas terhadap Anies, yang naik dari semula 10,1 persen pada Maret 2020, menjadi 11,2 persen pada Maret 2021, dan 12,0 persen pada Mei 2021.

Survei nasional SMRC digelar pada 21-28 Mei 2021. Wawancara dilakukan terhadap 1.220 responden berusia 17 tahun ke atas di seluruh Indonesia dengan mematuhi protokol kesehatan.

Responden dipilih melalui metode multistage random sampling. Sementara, response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1072 atau 88 persen, dan margin of error penelitian diperkirakan 3,05 persen.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar