Reaksi Sejumlah Pihak Soal Efek Samping Vaksin, Kemenkes : Berlebihan

Minggu, 13/06/2021 15:00 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (Foto: Istimewa)

law-justice.co - Indonesia kembali menerima vaksin AstraZeneca melalui jalur multilateral CORVAX Facility sebanyak 1.504.800 dosis, Kamis (10/06/2021) lalu.

Beragam reaksi penolakan dari sejumlah pihak mulai muncul, diantaranya banyak dari mereka yang masih mempertanyakan efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin, terutama untuk AstraZeneca.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan tanggapan. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan sebagian masyarakat membicarakan efek samping terlalu berlebihan yang justru membuat warga lainnya menjadi takut dan menghambat program vaksinasi.

"Kalau saya mau bilang, anak umur enam bulan demam, meriang dia hanya bisa nangis, rewel. Kalau yang disuntik orang dewasa, begitu demam, muntah apa yang dilakukan? update status," kata Siti melalui keteranganya, Minggu (13/06/2021).

Ia menegaskan bahwa vaksin Covid-19 asal Inggris itu memiliki efikasi atau tingkat kemanjuran yang sangat tinggi terhadap sasaran warga dengan penyakit penyerta alias komorbid hingga warga lanjut usia (lansia).

"Kalau AstraZeneca itu efikasinya untuk yang punya penyakit komorbid sangat tinggi. Pada usia lanjut juga sangat tinggi," katanya.

Oleh sebab itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak lagi pilih-pilih vaksin. Ia menegaskan bahwa seluruh jenis vaksin Covid-19 yang didatangkan pemerintah telah dijamin keamanan dan keefektivitasannya, termasuk AstraZeneca.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes itu mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca sudah dijamin keamanannya untuk usia di atas 18 tahun. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan beberapa kasus penghentian AstraZeneca pada usia non-lansia.

Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes itu menyesalkan sikap masyarakat yang lebih banyak menyoroti efek samping daripada manfaat vaksin.

Di sisi lain, Indonesia telah menerima vaksin Astrazeneca pada 5 Juni dan 10 Juni 2021 yang dengan begitu total vaksin Astrazeneca dari Covax Facility yang diperoleh secara gratis mencapai 8.228.400 dosis vaksin jadi (siap pakai).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan bahwa secara keseluruhan, vaksin yang diterima Indonesia baik itu vaksin Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm telah mecapai 93.728.400 dosis.

"Rinciannya Sinovac 84.500.000 dosis, AstraZeneca 8.228.400 dosis, dan Sinopharm satu juta dosis," kata Menlu.

(Givary Apriman Z\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar