Gawat! Wisma Atlet Sudah Lampu Merah, Ranjang Pasien Tersisa 19 Persen

Minggu, 13/06/2021 12:07 WIB
RS Darurat Corona, Wisma Atlet Jakarta. (tribun).

RS Darurat Corona, Wisma Atlet Jakarta. (tribun).

Jakarta, law-justice.co - Keterisian ranjang atau bed occupancy rate (BOR) di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat mencapai 80,68 persen dan hanya tersisa 19,32 persen pada Minggu (13/6) pagi.

Data ini merupakan jumlah dari seluruh ranjang yang tersedia di empat tower Wisma Atlet Kemayoran, merujuk pada data yang dibagikan oleh Koordinator Humas RSD Covid-19 Wisma Atlet, Letkol TNI Laut M. Arifin.

Pada tower 4, BOR mencapai 78,98 persen dan tersisa 21,02 persen, tower 5 mencapai 92,36 persen dan tersisa 7,64 persen, tower 6 mencapai 69,08 persen dan tersisa 30,92 persen, serta tower 7 mencapai 80,29 persen dan tersisa 19,71 persen.

"Lampu merah RSDC Wisma Atlet," kata Arifin melalui pesan pendeknya, Minggu (13/6).

Berdasarkan update pukul 08.00 WIB Minggu (13/6), jumlah pasien di RSD Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 4.836 orang. Jumlah ini naik jika dibanding hari sebelumnya 4.519 orang. Arifin juga melaporkan bahwa jumlah pasien masuk ke Wisma Atlet mencapai 537 orang.

"Pasien masuk 537 orang, pasien keluar 208 orang," sebagaimana dikutip dari data yang dibagikan Arifin.

Sementara itu, jumlah ranjang yang tersedia di rumah sakit tersebut sebanyak 5.994 bed. Sehingga, saat ini hanya tersisa 1.158 ranjang.

Pada hari sebelumnya, Arifin telah menyatakan bahwa Wisma Atlet hampir mencapai lampu merah. Saat itu, keterisian ranjang di rumah sakit tersebut telah mencapai 75 persen.

"Kami ingin menyampaikan ke masyarakat, ini sudah mendekati lampu merah Wisma Atlet," kata Arifin.

Arifin juga mengatakan, jika kasus akan melonjak seperti yang terjadi pada Januari lalu, pihaknya akan kembali mengoperasikan tower 8 dan 9 untuk menangani pasien Covid-19.

Menurut Arifin, tingkat keterisian Wisma Atlet sempat stagnan pada bulan Maret-Mei. Namun, jumlah kasus terus melonjak pada pekan 3-4 minggu pasca libur lebaran dengan jumlah kasus kumulatif mencapai lebih dari 4.000.

"Kondisi yang dibawa ke sini lebih banyak bergejala ringan ketimbang tanpa gejala atau OTG," ujarnya.

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar