Kekurangan 9 juta Tenaga Talenta Teknologi di Indonesia

law-justice.co - Setelah menyelesaikan pendidikan semua orang tentu mengidamkan untuk berkecimpung di bidang yang diminatinya. Bekerja sesuai keahlian dan mendapat kompensasi yang sepadan tentu akan sangat membahagiakan dan membuat orang bersemangat menjalani aktivitasnya.
Nah, tahukah Anda apa saja pekerjaan masa depan yang akan sangat dibutuhkan?

Simak ulasannya!

Dalam suatu webbinar yang berjudul "the Most  Wanted Job in the Next 5 Years "   , diselenggarakan atas kerja sama hacktiv8.com dan
In collaboration dengan Atma Jaya Catholic University Jakarta hari jumat 11 june 2021 ,dibawakan oleh Elfrilliani Pancarani lulusan Phisicologi tapi memimpin di perusahan teknologi .mempublikasikan ada beberapa jenis profesi yang paling dibutuhkan mulai saat ini hingga beberapa tahun ke depan. Pernyataan tersebut berdasarkan data dari media sosial LinkedIn. Mulai tahun 2022 peluang pekerjaan pada bidang konten, marketing, dan sales diprediksi akan tumbuh pesat.

Persaingan bisnis yang semakin ketat akan membuat industri menjadi lebih selektif dalam merekrut pegawainya.
Berikut beberapa skill yang diharapkan oleh industri dari para angkatan kerja di 5 tahun kedepan.

Melihat perbandingan perkembangan yang sangat cepatnya dapat dilihat apa saja kativitas dari tahun ke tahun
Aktivitas di tahun 2015 sebagai berikut:
● Hari belanja online nasional
● Uber and Gojek 0 rupiah
● Booking hotel online
● Booking tiket travelling online
● Pesan makanan online
● Digital banking (dompet online)

Tapi di tahun 2020, perubahan menjadi
● Kerja online
● Kuliah online
● Chatbots
● Deep learning, Machine learning, artificial intelligence, etc

Kekurangan Talenta Teknologi di Indonesia disebutkan salah satu penelitian geekhunter.co , Di sampaikan bahwa permintaan akan talenta teknologi terus melampaui pasokan dan kumpulan talenta tidak tumbuh cukup cepat. Ada lebih banyak lowongan pekerjaan daripada talenta teknologi untuk mendukung pesatnya pertumbuhan startup dan untuk mendukung roadmap pemerintah menuju Indonesia 4.0. Indonesia saat ini menghadapi kekurangan talenta teknologi yang mengancam pertumbuhan industri teknologinya yang menjanjikan dengan perkiraan dampak ekonomi sebesar $21,8 Miliar output yang belum terealisasi (Korn Ferry: The Global Talent Crunch, 2018).

Kekurangan 9 juta pekerja Talent
Bank Dunia memperkirakan bahwa antara tahun 2015 dan 2030, akan terjadi kekurangan 9 juta pekerja ICT (Information and Communication Technology) atau TIK  (Teknologi Informasi dan Komunikasi ) terampil dan semi-terampil di Indonesia (Bank Dunia: Mempersiapkan Keterampilan TIK untuk Ekonomi Digital: Indonesia dalam konteks ASEAN). Di sisi lain, pada tahun 2030 akan terjadi defisit Talent of technology, media, and telecommunication (TMT) sebesar 600.000 – 1,2 juta (Korn Ferry: The Global Talent Crunch, 2018).

Top 20 Job Roles (Global) Increasing in Demand
● Data Analysts and Scientists.
● AI & Machine Learning Sspecialists.
● Big Data Specialists.
● Digital Marketing and Strategy Specialists.
● Process Automation Specialists.
● Business Development Professionals.
● Digital Transformation Specialists.
● Information Security Analysts.
● Software and Applications Developers.
● Internet of Things Specialists.
● Project Managers.
● Business Services and Administration Managers.
● Database and Network Professionals.
● Robotics Engineers.
● Strategic Advisors.
● Management and Organization Analysts.
● FinTech Engineers.
● Mechanics and Machinery Repairers.
● Organizational Development Specialists.
● Risk Management Specialists.

Berdasarkan beberapa riset, jurusan paling dibutuhkan 5 tahun kedepan adalah studi teknologi, ekonomi, kedokteran dan kesehatan. Sedangkan jurusan yang sebelumnya disebut minor, seperti seni rupa justru akan menjadi yang banyak dicari. Persaingan bisnis yang semakin ketat akan membuat industri menjadi lebih selektif dalam merekrut pegawainya. Sehingga beberapa skill yang diharapkan oleh industri dari para angkatan kerja di 5 tahun kedepan