Kecam Tambang Emas, Diduga Wabup Sangihe Temui Ajal Mirip Munir

Jum'at, 11/06/2021 14:20 WIB
Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong (Suara Sulawesi)

Wakil Bupati Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong (Suara Sulawesi)

Sangihe, Sulawesi Utara, law-justice.co - Wakil Bupati Sangihe, Sulawesi Utara, Helmud Hontong meninggal dunia di dalam pesawat saat penerbangan dari Bali ke Makassar.

Meninggalnya Helmud Hontong kemudian dikaitkan warganet dengan kisah kematian Munir.

Melalui akun Twitter @Areajulid, terdapat unggahan poster dari organisasi non pemerintah Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) tentang pandangan Helmud Hontang mengenai tambang emas di Sangihe.

Laki-laki kelahiran tahun 1962 ini adalah sosok yang menolak tegas keberadaan PT Tambang Mas Sangihe yang beroprasi di Sangihe.

Dalam poster tersebut, tertulis ketegasan Helmud Hontang menolak tambang emas itu karena berdiri bersama rakyat.

"Apapun alasannya. Saya berdiri bersama rakyat. Karena rakyat yang memilih saya sampai menjadi wakil bupati," tulis poster tersebut.

Respons Warganet

Melihat unggahan ini, para warganet pun bereaksi.

"Diberitanya, bapak wagub ini menolak dengan tegas. Wajar ga klo semua orang curiga klo ini ada sangkut pautnya sama perusahaan tambang itu? Hmmm," ujar warganet.

"Pastii, elittt elit kelakuan. "Selama pelaku munir belum diungkap sebenarnya, maka selama kamu berpendapat benar maka nyawamu terancam!." -Pandji Pragiwaksono," timpal lainnya.

"Kasus munir masih mangkrak. Sekarang ada lagi yang di "munir" kan. usut tuntas!" kata warganet.

"Dari dulu sudah kaya gtu, mulai dari munir, marsinah, wiji tukul, orang jujur yg menggangu posisi suatu bisnis atau pemerintahan pasti dihabisin," sambung yang lain.

"Sumpah ya, capek bgt, kesel, marah tapi kita ga bisa ngapa-ngapain, bersuara bakal kena ciduk. Sekarang bener-bener udah gila, orang kerja bener dan jujur di pecat, pejabat baik kematiannya ga wajar (?). Dunia politik di drakor ternyata real bgt ya di sini," tutur warganet.

Penjelasan Resmi Lion Air

Wakil Bupati Sangihe Helmud Hontong meninggal dunia dalam pesawat Lion Air. Saat terbang dari Bandar Udara INternasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.

Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pelaksanaan operasional serta penanganan penumpang bernama Helmud Hontong sudah sesuai standar prosedur (SOP).

Lion Air penerbangan JT-740 dipersiapkan secara baik. Semua penumpang serta awak pesawat sudah menjalani pemeriksaan kesehatan Covid-19 dan dinyatakan negatif sebelum masuk ke pesawat udara. Ketika berada di terminal keberangkatan surat hasil uji kesehatan sudah diverifikasi petugas medis dari lembaga yang berwenang.

Lion Air mengoperasikan pesawat Boeing 737-900ER registrasi PK-LPY yang telah menjalani pemeriksaan sebelum keberangkatan (pre-flight check) dan dinyatakan laik terbang dan beroperasi (airworthy for flight).

Jadwal keberangkatan JT-740 pukul 15.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin pada 16.08 WITA (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08).

Pada pukul 15.40 WITA, Wakil Bupati Helmud Hontong dilaporkan membutuhkan pertolongan medis lebih lanjut.

Pimpinan awak kabin (senior flight attendant/ SFA) bersama kru kabin lainnya menghampiri langsung. Guna mengetahui kondisi aktual penumpang.

Setelah mendapatkan informasi detail dan pengamatan, SFA segera melakukan pengumuman (announcement) apakah dalam penerbangan terdapat profesi dokter atau tenaga medis.

Di penerbangan JT-740 terdapat tenaga medis atau kesehatan, yang dibuktikan dengan tanda identitas secara resmi.

Menurut prosedur kerja penanganan penumpang, awak kabin segera memberikan POB (tabung oksigen portabel) dengan tindakan melonggarkan pakaian yang mengikat, membersihkan wajah penumpang, menyandarkan kursi serta memasangkan masker oksigen.

Dalam situasi seperti itu, guna memberikan pelayanan terbaik, pilot setelah koordinasi dengan awak kabin memutuskan untuk mengarahkan penerbangan ke bandar udara terdekat.

Saat itu adalah Bandar Udara Internasional Hasanuddin (sebagai bandar udara tujuan) dan menginformasikan kepada petugas lalu lintas udara dan petugas darat (ground operation control), dalam penerbangan terdapat satu penumpang yang membutuhkan penanganan medis lebih lanjut.

Pukul 16.10 WITA, petugas layanan darat (ground handling) Lion Air di Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin menghubungi tim medis di bandar udara.

Pesawat mendarat pada 16.17 WITA, ketika posisi pesawat sudah sempurna dan berada di landasan parkir (apron) tim medis bersama petugas Lion Air melakukan penanganan dan penjemputan dari pintu pesawat bagian belakang, kemudian dilakukan pemeriksaan dan pertolongan.

"Lion Air mendapatkan informasi dari pihak tim medis, bahwa penumpang inisial HH meninggal dunia," ungkap Danang dalam rilis resminya, Rabu 9 Juni 2021.

Atas nama manajemen dan seluruh karyawan Lion Air mengucapkan duka cita mendalam atas meninggalnya penumpang HH.

Lion Air juga menyampaikan terima kasih atas koordinasi awak pesawat, tenaga medis, pengelola bandar udara, petugas lalu lintas udara serta pihak lainnya dalam penanganan satu penumpang JT-740.

Petugas Lion Air bersama pendamping membantu proses pengurusan jenazah Helmud Hontong di rumah sakit.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar