Ketika Mobil Mewah Antre Premium, Pikap Sayur Malah isi BBM Pertamax

Jakarta, law-justice.co - Sebuah rekaman yang memperlihatkan pikap sayur di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru-baru ini sukses menuai sorotan publik. Sebab, ia jadi satu-satunya yang mengisi Pertamax, sedangkan mobil-mobil mewah justru mengantre Premium.

Sebelumnya diketahui, Premium merupakan bahan bakar yang disubsidi oleh pemerintah. Karena itu, bahan bakar tersebut bertujuan untuk digunakan pengemudi atau pengendara yang kurang mampu.

Namun, bukannya mengisi dengan Pertamax, terkadang masih ada mobil-mobil mewah yang memakai bahan bakar Premium yang mendapat subsidi dari pemerintah. Seperti pemandangan ironis yang baru-baru ini viral.

Momen tersebut diunggah Ilham lewat akun @AnakMalam__ di TikTok pada Minggu (30/5/2021). Dalam video berdurasi kurang dari semenit tersebut, tampak sebuah pikap sayur mengisi bahan bakar Pertamax.

Mobil pikap pembawa sayur-sayuran tersebut terlihat menjadi satu-satunya yang mengantre di bagian pengisian bahan bakar Pertamax, salah satu pilihan termahal di SPBU milik Pertamina.

Adapun tepat di sebelahnya, di bagian Premium, antrean justru dipadati mobil-mobil cukup mewah yang menunggu giliran pengisian bahan bakar. Publik pun menilainya sebagai ironi, mengingat seharusnya bagian tersebut diisi oleh mobil-mobil seperti pikap sayur.

“Rusak harga diri. Kalah sama mobil sayur,” kata pengunggah dalam keterangan videonya.

Dari pelat nomor mobil-mobil tersebut, diduga peristiwa terjadi di Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Seketika unggahan tersebut viral, ditonton hingga lebih dari 900 ribu kali dan disukai oleh lebih dari 53 ribu orang. Beragam komentar diberikan warganet, kebanyakan yang merasa heran dengan para pengendara tersebut.

“Dari sini jelas mana pengusaha, mana yang usaha bertahan dengan gaya,” kata akun @joe_riza99.

“Lah kebiasaan udah punya mobil mewah tapi premium belinya. Malu atuh, gaya doang,” ujar akun @indah107001.

“Orang kaya mental melarat. Dah lah,” sebut akun @zdul007.