PDIP Mau Pilpres 2024 Dua Paslon, Refly Harun: Lebih Mudah Menang!

Minggu, 30/05/2021 09:45 WIB
Refly Beberkan Cara Cukong `Beli` Parpol Buat Atur Presiden & Wakilnya. (Kompas).

Refly Beberkan Cara Cukong `Beli` Parpol Buat Atur Presiden & Wakilnya. (Kompas).

Jakarta, law-justice.co - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyebut PDI Perjuangan ingin menang pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal ini dia sampaikan ketika menanggapi keinginan PDI-P yang hanya ingin Pilpres mendatang diikuti oleh dua Paslon saja.

Sebelumnya, PDI-P melalui Sekjennya Hasto Kristiyanto, menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti dua Paslon saja.

Menurut Hasto, hal ini untuk menghindari energi bangsa yang habis tercurahkan demi kontestasi semata.

Tak hanya itu, dia juga menyebutkan dengan hanya dua Paslon, maka tidak perlu ada pemungutan suara putaran kedua.

"Maka kami akan membangun koalisi sehingga paling tidak pemilu ke depan itu hanya diikuti oleh dua pasangan calon. Jadi tidak ada dua ronde supaya energi kita ini bisa difokuskan mengatasi berbagai persoalan," ujar Hasto, Sabtu, 29 Mei 2021.

Menurut Refly Harun, apa yang dikatakan oleh Hasto terdapat makna tersirat.

Dia mengatakan bahwa membaca apa yang dimaksud oleh politisi tidak hanya apa yang tersurat, melainkan yang tersirat.

"Tersiratnya adalah PDI-P dan tentu saja partai apa pun, ingin menang," ujarnya, seperti dikutip dari akun Youtubenya pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Lebih lanjut, menurutnya, pengalaman PDI-P pada Pilpres 2014 dan 2019 sudah membuktikan bahwa dengan dua Paslon lebih mudah bagi mereka untuk menang.

"Lebih mudah paling tidak memenangkan pertarungan, karena hanya head to head," ujar Refly

Dia juga menjelaskan, kemungkinan lebih mudah menang tersebut karena aparatur negara akan berpihak kepada salah satu Paslon.

"Kalau misalnya state aparatus berpihak kepada salah satu calon, resource digunakan pada satu Paslon. Maka, Pilpres kita otomatis mudah dimenangkan," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, jika Paslonnya ada banyak maka kondisinya akan beda, sebab kekuatan negara pasti terbagi atau tersebar.

Dia menyebutkan penggunaan sumber daya negara dan aparaturnya dominan digunakan pasangan petahana.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar