Kasihan PSG, Tuchel Malah Juara Liga Champions Bersama Chelsea

Minggu, 30/05/2021 09:22 WIB
Chelsea juara Liga Champions musim 2020/2021 (Foto: Chelsea FC)

Chelsea juara Liga Champions musim 2020/2021 (Foto: Chelsea FC)

law-justice.co - Thomas Tuchel berhasil membuktikan kualitasnya usai memenangkan Liga Champions bersama Chelsea, klub kuda hitam yang dia ambil alih pertengahan musim. Keberhasilan Tuchel sekaligus membuktikan bahwa keputusan Paris Saint Germain (PSG) memecatnya tengah musim lalu, adalah salah.

Tuchel adalah pelatih hebat yang berhasil membawa PSG mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya, musim lalu. Sayangnya, mereka kalah dari Bayern Munchen di laga puncak karena klub Jerman itu sedang berada dalam mode terbaik.

Musim ini, Tuchel berhasil membawa PSG lolos ke babak penyisihan. Namun konflik internal dengan manajemen klub Prancis membawanya ke jurang pemecatan. Posisinya digantikan oleh Mauricio Pochettino.

Tidak lama berselang, Tuchel malah dipinang Chelsea yang juga memecat Frank Lampard. Secara perlahan pelatih asal Jerman itu mengubah wajah Chelsea dari tim kuda hitam menjadi tim yang diperhitungkan. The Blues memperbaiki posisinya di Premier League dan melaju ke final Liga Champions setelah mengalahkan Atletico Madrid dan Real Madrid.

Sebaliknya, PSG justru gugur di semi final usai disingkirkan oleh Manchester City. Lebih nahas lagi, gelar Liga Prancis PSG justru direbut oleh Lile.

Tuchel berhasil mempersembahkan gelar Liga Champions yang kedua kalinya untuk Chelsea berkat gol tunggal Kai Harvetz. Dia menyebut bahwa pertandingan dini hari tadi berbeda dengan apa yang dia lalui musim lalu bersama PSG.

"Saya sangat bersyukur bisa datang untuk kedua kalinya, tapi rasanya berbeda," katanya kepada BT Sport.

"Anda bisa merasakan setiap hari kami semakin dekat. Para pemain bertekad untuk memenangkan ini. Kami ingin menjadi batu di sepatu City. Kami ingin sedikit lebih berani dengan bola, tapi babak kedua benar-benar sebuah pertarungan," ujarnya.

Tuchel berterima kasih kepada anak asuhnya karena tidak pernah berhenti berjuang melawan tim yang menjuarai Liga Inggris.

"Luar biasa. Membaginya dengan semua orang itu luar biasa. Benar-benar pertarungan yang sulit! Aku tidak tahu harus merasakan apa!"

(Januardi Husin\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar