Kasus Baru Naik Terus Usai Liburan, Satgas Covid: Ini Alarm Keras

Sabtu, 29/05/2021 06:38 WIB
Satgas sebut pasien baru Covid-19 naik terus usai libur Idulfitri (Suryakepri)

Satgas sebut pasien baru Covid-19 naik terus usai libur Idulfitri (Suryakepri)

Jakarta, law-justice.co - Kasus baru Covid-19 disebut terus mengalami kenaikan usai libur Idulfitri. Dan parahnya, kenaikan angka itu seiring juga dengan meningkatnya keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit rujukan Corona.

Peningkatan ini terlihat di tingkat nasional yang merupakan kontribusi dari lima provinsi dengan kenaikan tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.

"Adapun peningkatannya menunjukkan variasi, tetapi trennya terjadi selama 5-6 hari terakhir," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers perkembangan penanganan Corona di Graha BNPB, Jumat (28/5/2021).

Peningkatan tempat tidur isolasi mulai terlihat dengan membandingkan data pada 20 Mei dan 26 Mei 2021. Peningkatan secara nasional sebesar 14,2 persen, yakni dari 20.560 menjadi 23.488 tempat tidur.

Peningkatan ini merupakan kontribusi dari lima provinsi karena mengalami kenaikan bed occupancy rate (BOR) antara 18-23 persen dalam rentang waktu yang sama dengan kenaikan di tingkat nasional. Kelimanya di DKI Jakarta dengan keterisian tempat tidur isolasi naik 23,7 persen dari 3.108 menjadi 3.846, Jawa Barat naik 30,2 persen dari 3.003 menjadi 3.615, Jawa Tengah naik 23,14 persen dari 2.567 menjadi 3.161, Banten naik 21,2 persen dari 816 menjadi 959, DI Yogyakarta naik 18,8 persen dari 495 menjadi 585 tempat tidur terisi.

"Data ini menandakan terjadi peningkatan kasus pada enam hari terakhir. Ini artinya peningkatan kasus juga terjadi pada pasien dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan ruang isolasi. Ini adalah alarm keras, terutama provinsi-provinsi di Pulau Jawa," tegas Wiku.

Wiku mengingatkan data yang disampaikan saat ini belum menggambarkan sepenuhnya perkembangan pada minggu kedua pascaidulfitri. Namun, data penambahan kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk, serta keterisian ruang isolasi, sudah menunjukkan adanya kenaikan.

Data ini juga menegaskan bahwa provinsi-provinsi Pulau Jawa adalah kontributor terbesar penambahan kasus positif tingkat nasional. Dan provinsi-provinsi ini harus melakukan konsolidasi penanganan dengan baik antarjajaran pimpinan daerah. Pulau Jawa harus menjadi kontributor perbaikan perkembangan kasus di tingkat nasional.

"Manfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah lintas wilayah tingkat provinsi, kabupaten atau kota agar dapat menghasilkan strategi pengendalian yang efektif," kata Wiku.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar