Segera IPO, Bukalapak Lepas 25% Saham, Harga Per Lembar Rp.50

Jum'at, 28/05/2021 12:20 WIB
CEO Bukalapak, Achmad Zaky (Suara Muslim)

CEO Bukalapak, Achmad Zaky (Suara Muslim)

Jakarta, law-justice.co - Perusahaan e-commerce nasional Bukalapak dikabarkan telah menyerahkan dokumen untuk melakukan penawaran saham publik perdana atau initial public offering (IPO) ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Informasi yang diperoleh kumparan menyebutkan, Bukalapak akan melepas 25 persen dari total valuasinya di bursa saham.

"Bukalapak daftar IPO, surat sudah masuk ke BEI," demikian informasi yang disampaikan sumber yang mengetahui persoalan ini kepada kumparan, Jumat (28/5/2021).


Sumber tersebut merinci, porsi saham yang bakal dilepas Bukalapak yakni sebesar 25 persen dari total valuasi. Sedangkan harga nominal per saham yakni Rp 50.

Untuk IPO ini, Mandiri Sekuritas dan UBS telah ditunjuk sebagai penjamin emisi. Bukalapak diperkirakan dapat meraup dana minimal Rp 3,6 triliun dari IPO di BEI ini.


Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia menyebutkan ada sua startup teknologi terkemuka Indonesia yang akan segera masuk bursa. Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan per 18 Mei 2021 pihaknya telah mengantongi 25 nama perusahaan yang bakal melantai di bursa hingga akhir tahun ini.


Dua di antaranya merupakan perusahaan teknologi. Sayangnya Nyoman enggan merinci daftar nama tersebut.


“Sampai dengan tanggal 18 Mei 2021, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI yang saat ini masih menjalani proses evaluasi BEI. Terkait dengan nama calon perusahaan tercatat, Bursa belum dapat menyampaikan sampai dengan OJK telah memberikan persetujuan atas penerbitan prospektus awal kepada publik sebagaimana diatur di OJK Peraturan Nomor IX.A.2,” ujar Nyoman kepada kumparan, Rabu (19/5).


Sementara itu Tech in Asia menyebutkan IPO Bukalapak akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2021 mendatang. Informasi lain menyebutkan, Bukalapak sedang dalam proses penggabungan dengan satu perusahaan bertujuan khusus (Special Purpose Acquisition Company/SPAC), untuk memuluskan rencana listing di bursa saham Amerika Serikat (AS).

DealStreetAsia menyebutkan, dengan masuk bursa nilai perusahaan bisa meningkat hingga USD 5 miliar.


Sebelumnya CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, menilai mengakses pasar modal merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan sebagai salah satu akses pendanaan, serta meningkatkan transparansi bisnis.

"Pertama-tama perusahaan kami adalah unicorn yang telah berkiprah lebih dari satu dekade. Sehingga memiliki akses ke pasar modal adalah sesuatu yang baik dan penting bagi kami," kata Rachmat Kaimuddin dalam wawancara khusus dengan Bloomberg.


Untuk informasi terbaru terkait langkah persiapan IPO, VP Corporate Affairs Bukalapak, Sufintri Rahayu mengaku perusahaan belum membuat keputusan apa pun untuk melantai di BEI.


“Untuk saat ini, kami belum membuat keputusan apa pun,” katanya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar