Gibran Bantah Rekaman Telepon Viral yang Sebut Tak Beragama

Kamis, 27/05/2021 16:11 WIB
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bantah rekaman yang seut dirinya tak beragama (Pikiran Rakyat)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bantah rekaman yang seut dirinya tak beragama (Pikiran Rakyat)

Solo, Jateng, law-justice.co - Sebuah rekaman yang diduga percakapan telepon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dengan seorang pria beredar dan kini menjadi viral. Pasalnya, rekaman itu menyebutkan putra sulung Jokowi itu tengah memarahi seorang pria, karena menyebut dirinya tak beragama. Namun, Gibran membantahnya.

"Bukan suara saya itu. Suaranya beda, logatnya beda," kata Gibran saat ditemui di Mal Pelayanan Publik Jenderal Sudirman, Solo, Kamis (27/5/2021).

Untuk diketahui, rekaman suara yang viral itu berdurasi 2 menit 17 detik. Rekaman suara itu ditampilkan dengan video berisi tangkapan layar komentar netizen yang dilingkari tanda merah soal, "Walikota nya aja gak jelas agamanya,".

Kemudian setelah tangkapan layar itu muncul foto seorang pria dengan tampilan panggilan WhatsApp Call. Rekaman suara ini salah satunya diunggah akun Twitter @alextham***.

"Infonya ini adalah suara Gibran WaLkot Solo Ketika menelpon Rahman yg telah menghinanya," tulis keterangan dalam video tersebut seperti dikutip, Kamis.

Dalam rekaman itu, sosok pria yang disebut Gibran terdengar memarahi pria yang disebut sebagai Rahman soal tudingan tidak beragama. Sosok pria yang disebut sebagai Gibran bahkan menyebut akan memperkarakan sosok Rahman tersebut ke polisi. A suara yang disebut-sebut sebagai Gibran, dan B suara pria yang disebut Rahman.

Begini percakapan keduanya:

A: Anda ngapain Wali Kota Solo nggak punya agama, maksudnya apa ya?

B: Saya itu kan gini pak

A: Terserah anda, anda saya kasuskan. alamat sudah ada pegang, saya cari anda. anda tahu berbicara dengan siapa.

B: Gimana?

A: Anda mau cari masalah? Ranah hukum, hati-hati. Anda mau klarifikasi minta maaf atau saya teruskan?

B: Oh boleh, boleh, klarifikasi minta maaf. Gini saya rekomendasikan karena kelakuan-kelakuan diskriminasi pak.

A: Iya bener.

B: Masak kami ini istilahnya kerumunan ini di (tidak terdengar jelas), yang lainnya nggak. Kita kan belum ini pak (tidak terdengar jelas).

A: Masalah kerumunan silakan konfirmasi ke Polresta Surakarta, tapi anda mengatakan wali kota di Solo tidak punya agama, hati-hati, saya angkat ini. Saya kerja sama ini dengan kota njenengan. Hati-hati, sekarang maunya gimana anda, mau klarifikasi minta maaf atau saya ajukan? Jadi anda jangan sok. ini sama saja penghinaan lho.

B: Ya tolong pak, kalau misalnya bapak pejabat di sana tolong perhatikan pak.

A: Soal perhatikan saya perhatikan. Nggak papa anda mengkritik nggak papa, tapi dengan mengatakan tidak punya agama anda sama saja menghina. Ada pasalnya itu. Anda mengatakan Wali Kota Solo nggak punya agama masalahnya apa? Anda mau klarifikasi di kantor polisi atau hanya di saya?

B: Oh gitu, boleh pak. Monggo mawon.

A: Oke siap, berarti anda menantang seperti itu ya. Siap.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar